Politik dan kampanye adalah saudara sedarah yang wajib dijalankan oleh siapapun yang terlibat dalam pemilihan umum dan pilkada. Menjelang Pemilu dan Pilpres 2024, swing voters menjadi rebutan bagi tiga pasangan calon presiden - calon wakil presiden.Â
Swing voters atau yang populer juga disebut undecided voters sebagian besar berasal dari para pemilih pemula.Â
Meskipun tidak ditampik bahwa swing voters ini juga datang dari mereka yang telah malang-melintang sebagai pemilih di berbagai perhelatan Pemilu, Pilpres dan Pilkada.Â
Lalu, seperti apa trik atau strategi yang diambil oleh pasangan capres-cawapres agar mampu menaklukkan hati para swing voters?Â
Jika ditinjau dari paparan visi dan misi setiap pasangan capres-cawapres, sepertinya tidak akan terlalu efektif membuat jatuh hati calon pemilih yang belum menentukan sikap.Â
Termasuk saya sendiri. Apalagi jika melihat debat pertama capres yang lalu. Belum ada program menjanjikan yang bisa membuat saya tertarik untuk memilih satu dari ketiganya.
Program logis tanpa embel-embel adalah hal yang paling ditunggu. Berbicara rayuan kesejahteraan, berdasarkan pengalaman saya memilih capres-cawapres sejak pemilu 2004.
Tak ada capres yang mampu membuat sejahtera seluruh warga negara ini secara spontan dan hasil masif dalam waktu 5 tahun atau satu periode kepemimpinan. Justru setiap periode kepemimpinan himpitan beban ekonomi naik terus.Â
Contoh sederhana bagi saya yang tinggal di daerah, BBM selalu naik harganya di setiap era kepemimpinan presiden. Hampir setiap hari, hingga hari ini antrian BBM solar terjadi di berbagai SPBU. Naiknya harga salah satu jenis BBM tentu saja mempengaruhi harga dann tarif lainnya.Â
Selain BBM, perlu aksi nyata dari capres-cawapres terkait kesejahteraan rumah tangga dengan penghasilan menengah ke bawah.Â