Analisis Gibran Menjadi Unggulan Cawapres Koalisi Indonesia Maju

Sosok Gibran yang masih muda bisa jadi akan mendorong pemilih pemula, pemilih milenial dan swing voters untuk memilih pasangan Prabowo-Gibran di 2024. Keterwakilan usia muda bisa menguntungkan Prabowo lewat pengaruh Gibran yang santun dan santuy.

Mungkin salah satu penyebabnya beriktunya adalah tidak dipilihnya Gibran sebagai cawapres Ganjar. Sementara dalam beberapa waktu terakhir, Gibran selalu digadang-gadang sebagai cawapres potensial di pilpres 2024. Mahkamah Konstitusi pun telah memberikan pintu masuk bagi Gibran untuk ikut kontestasi pilpres dengan memberikan kelonggaran usia di bawah 40 tahun dan pernah menjadi walikota/bupati/gubernur.

Tambahan pula, saat ini sedang marak-maraknya pemasangan baliho oleh PSI dengan tagline Jokow15me dan PSI Partai Jokowi. Apakah ini tanda bahwa Jokowi juga akan berseberangan dengan PDIP di pilpres 2024. PSI sendiri kini cenderung mendukung Prabowo di Pilpres. 

Terlepas dari mungkin adanya ambisi pribadi dari Gibran untuk mengikuti jejak ayahnya menjadi presiden, namun dicaploknya Gibran oleh koalisi Indonesia Maju akan memberikan dampat elektoral bagi pasangan Ganjar-Mahfud. Di sisi lain, hengkangnya Gibran ke kubu Prabowo sedikit menguntungkan pasangan Anies-Muhaimin. Suara pemilih Jokowi akan terbelah. 

Akankah Gibran yang pada akhirnya resmi diusung untuk mendampingi Prabowo, atau Erick Thohir yang terseleksi? Aktifitas Gibran selama tanggal 20-21 Oktober 2023 sudah memberikan jawaban bahwa ia yang akan maju mendampingi Prabowo. Gibran adalah cara mengalahkan PDIP, Gibran adalah putra  mahkota presiden, Jokowi telah merestui putra mahkota dan Jokowi lebih mesra bersama Prabowo. Rapimnas Partai Gerindra tanggal 22 Desember 2023 akan menjadi penentu jadi/tidaknya Gibran mendampingi Prabowo. Menurut capres sekaligus ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Gibran telahndiundang untuk hadir dalam rapimnas dan deklarasi cawapres.