Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keunikan Bahasa Lokal Orang Gandangbatu Sillanan

8 Oktober 2023   19:03 Diperbarui: 8 Oktober 2023   20:08 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara perkawinan di Gandangbatu Sillanan. Sumber: dok. pribadi.

Berbicara tentang Toraja, pasti langsung teringat akan pariwisata budaya, kearifal lokal dan keindahan alam. Orang Toraja sebenarnya bukan satu etnis saja. Secara umum dikatakan suku Toraja atau orang Toraja, akan tetapi di sana terdapat beragam sub-etnis dari suku Toraja. Meskipun ritus adat sama, akan tetapi setiap kampung dengan sub-etnisnya memiliki dialek dan logat bahasa yang berbeda-beda. 

Suku Toraja di bagian Toraja Utara memiliki perbedaan bahasa yang sedikit kontras, demikian pula dengan Toraja bagian Barat. Di Toraja Utara ada sub-etnis Sa'dan, Pangala', Bori', Tondon, Nanggala, Bokin, Buntao, dan Sesean. 

Di Tana Toraja terdapat Sangalla', Makale, Rembon, Bittuang, Masanda, Mengkendek, Bonggakaradeng-Rano, Simbuang-Mappak, Saluputti, Palesan, Malimbong Balepe', Gandangbatu dan Sillanan. 

Setiap sub-etnis ada yang gaya bahasanya terdengar kasar penuh semangat dan ada pula yang lemah gemulai dan lembut. Semakin ke selatan, bahasa sangat kontras dengan bagian utara, demikian halnya dengan bagian barat. Orang Bonggakarandeng-Rano yang berbatasan dengan etnis Duri di Kabupaten Enrekang, memiliki beberapa kosakata yang sama dengan etnis Duri. 

Khusus di Toraja paling selatan, terdapat etnis Gandangbatu dan Sillanan. Kampung Gandangbatu dan Sillanan saat ini telah menjadi satu kecamatan, yakni kecamatan Gandangbatu Sillanan setelah dimekarkan dari kecamatan Mengkendek. 

Ciri khas utama warga Gandangbatu Sillanan dapat dikenali pada penampilan kaum wanita atau ibu-ibu (indo-indo'). Kaum ibu di Gandangbatu Sillanan biasanya ma'lullung. Ini adalah tradisi menggunakan sebuah sarung di kepala. Untuk acara adat atau acara kebesaran, sarung yang digunakan sebagai lullung berwarna putih. 

Berfoto bersama dua indo' yang ma'lullung dari Gandangbatu Sillanan. Sumber: dok. pribadi.
Berfoto bersama dua indo' yang ma'lullung dari Gandangbatu Sillanan. Sumber: dok. pribadi.

Kembali ke bahasa sehari-hari, kedua kampung ini memiliki bahasa yang unik, memiliki kosa kata yang kontras dengan etnis Toraja lainnya. Luar biasanya lagi bahasa di sana tidak terpengaruh oleh etnis Duri sama sekali. 

Orang Gandangbatu Sillanan mulai dikenal sebagai Tondok To Ma'naik atau kampung dengan karakteristik ma'naik.  Sepintas naik dalam terjemahan bahasa Indonesia artinya menuju ke atas. 

Dalam bahasa Gandangbatu Sillanan, naik artinya tidak mau. Sejak dulu, khususnya sejak tahun 1980-an, sudah populer dikenal orang Toraja lainnya beberapa istilah lazim khas warga Gandangbatu Sillanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun