Serigala Roma akhirnya mengaum keras. AS Roma yang tampil 'sakit' di tiga pertandingan pertama Serie A Liga Italia akhirnya mengganas. Tidak pernah menang, dan terjerembab di papan bawah. Layaknya seekor serigala yang lama tertidur, tiba-tiba terbangun dari tidur panjangnya dan langsung menerkam mangsanya. Jose Mourinho selaku juru taktik Roma pun seolah telah menerima vaksin booster ketiga sehingga mampu meramu taktik yang efektif.Â
Menjamu Empoli, juru kunci klasemen sementara di Stadion Olimpico, pada Senin (18/9/2023) dini hari, Roma tampil garang dengan menggasak Empoli. Sebelum bertemu, baik Roma maupun Empoli adalah tetangga di dasar klasemen. Artinya, laga kedua tim boleh dikatakan laga berimbang. Namun, skor lebih setengah lusin akhirnya menghujam gawang sang tamu. 7-0 adalah skor akhir Roma kontra Empoli.Â
Paulo Dybala memimpin tim serigala ibu kota menggebrak Empoli. Dua gol disumbangkan Dybala pada menit ke-2 lewat titik putih dan 55. Enam gol lainnya dicetak oleh Renato Sanchez (8'), Â Brian Cristante (82'), Romelu Lukaku (82'), Gianluca Mancini (86') sedang satu gol sumbangan bunuh diri dari pemain Empoli, Grassi (35').Â
Catatan tersendiri buat tiga pemain Roma, yakni Renato Sanches, Romelu Lukaku dan Paulo Dybala. Sanches dan Lukaku berhasil pecah telur dengan mencetak gol perdana buat tim ibu kota. Dengan beban yang ada di pundak mereka untuk membuat Roma lebih menggigot musim ini, harapan besar para fans pun diberikan kepada mereka. Terlihat layu dan seolah hanya pelengkap di lapangan sebelum bertemu Empoli. Gol dari keduanya kini mulai membuktikan kelayakan mereka mengisi lini serang Roma.Â
Sementara Dybala membuktikan bahwa ia belum habis setelah berulang kali menderita cedera. Khusus gol yang dicetaknya di menit ke-55, mengindikasikan bahwa olah bola khas La Joya masih mumpuni. Meliuk-liuk diantara pemain lawan sebelum mencetak gol adalah karakter unik Dybala.Â
Jika konsisten setelah melawan Empoli, AS Roma bisa saja tampil menggebrak terus di laga-laga berikutnya. Skuad tim Jose Mourinho sebenarnya bertabur bintang. Inkonsistensi dan chemistry antara pelatih dan sesama pemain yang belum padu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H