Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lamaran Masa Kini, Tradisi atau Tren

7 Agustus 2023   19:31 Diperbarui: 7 Agustus 2023   19:31 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi foto acara lamaran. Sumber: dok. pribadi

Di dunia modern saat ini, acara lamaran juga telah mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Sebelum memasuki era tahun 2000-an, acara lamaran masih mempertahankan adat dan budaya. Hampir semua daerah di Indonesia sedikit banyak mengalami pengaruh modernisasi dalam hal pelaksanaan lamaran. Termasuk daerah Toraja. 

Perkembangan teknologi digital telah membawa beragam pengaruh ke dalam prosesi acara lamaran. Selain faktor tersedianya pilihan pose dan busana lamaran yang berbau modern, teknologi digital juga memberikan efek pada tren acara lamaran. 

Layanan cetak foto yang jauh lebih cepat adalah salah satu contoh riil pengaruh teknologi digital. Sehingga acara lamaran pun telah memiliki foto pajangan layaknya pra wedding. Kemudian, ada semacam panggung mini dengan ragam hiasan dan bertuliskan nama pasangan yang melaksanakan lamaran. Lalu, ada pula prosesi khusus tukar cincin. 

Di beberapa acara pelamaran, bahkan ditemukan bahwa jika diukur dari nilai materi yang dikeluarkan pihak keluarga perempuan, jauh lebih mahal dari acara pernikahan yang sesungguhnya nanti, atau resepsi. Berikutnya, ada kostum atau pakaian seragam, baik dari pasangan yang melakukan prosesi lamaran, mauou. kedua orang tua ditambah saudara kandung kedua belah pihak. Konteks ini telah banyak ditiru oleh pasangan-pasangan muda yang akan melaksanakan acara lamaran. 

Konsep tempat pelaksanaan lamaran pun sudah ada yang melakukannya di tempat terbuka layaknya seperti yang terjadi di sinetron dan acara selebrita. Secara nyata, mulai ada pergeseran adat dan budaya. Memang masih ada simbol-simbol budaya yang dipertahankan, namun keseluruhan prosesi telah dominan dipengaruhi oleh tren lamaran masa kini.

Tradisi dan kearifan lokal kini memiliki tantangannya tersendiri. Khususnya pada acara lamaran. Namun, dikembalikan pada pihak keluarga yang akan menyelenggarakan. Apakah mempertahankan dan mengikuti tradisi penuh dari budaya turun temurun atu memilih mengikuti perkembangan zaman dan tren kehidupan masa kini. Semua baik adanya, terlebih bagi pihak keluarga yang menyelenggarakan. Tren masa kini baik pada masanya demikian pula tradisi budaya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun