Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Mendudukkan Mayat Suku Toraja

16 Juli 2023   20:20 Diperbarui: 16 Juli 2023   20:38 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mayat yang didudukkan. Sumber: dok. pribadi

Suku Toraja masih memegang tradisi leluhur mereka. Salah satunya adalah tradisi dalam kematian, yakni mendudukkan mayat. 

Tidak semua jenazah atau tidak semua warga suku Toraja bisa memasuki ritual didudukkan. Hanya warga dari kasta bangsawan yang bisa didudukkan mayatnya. 

Seorang suku Toraja dari kasta bangsawan yang telah meninggal akan didudukkan  mayatnya. Jenazah/mayat didandani dengan pakaian kebesaran warna putih. Warna ini menandakan bahwa almarhum/almarhumah berasal dari strata sosial tertinggi dalam tatanan masyarakat Toraja. Ditambahkan pula perhiasan terbaik yang pernah dikenakannya selama masih hidup. 

Selama tiga hari, jenazah didudukkan dalam rumah. Sanak famili, kerabat dan warga yang datang melayat akan duduk di sekitarnya sambil berbincang seolah orang yang meninggal tersebut masih hidup. 

Jenazah yang didudukkan. Sumber: dok. pribadi
Jenazah yang didudukkan. Sumber: dok. pribadi

Suku Toraja yang meninggal dan mayatnya didudukkan menandakan bahwa jika tiba saatnya nanti upacara/ritual kematiannya dilaksanakan (rambu solo'), ia akan diprosesikan dalam ritual "rapasan." Minimal dua puluh empat kerbau jantan akan dipotong selama prosesi. 

Walaupun suku Toraja sebagian besar sudah menganut agama Kristen, namun ritual ini masih dilaksanakan dan berdampingsn dengan kepercayaan leluhur (aluk todolo) hingga kini. 

. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun