Dunia digital telah merambah hampir semua sisi kehidupan. Termasuk sisi literasi, perbukuan.Â
Di tengah masifnya transformasi buku konvensional menjadi e-book, toko buku menghadapi tantangannya sendiri. Di berbagai tempat, banyak informasi bahwa toko-toko buku telah mengalami kemunduran. Sepi pengunjung yang berujung tutup.
Namun, setiap kali saya ke Makassar dan menyisihkan waktu berkunjung ke Mall Panakkukang kota Makassar, saya masih menemukan gerai buku Gramedia. Dapat saya katakan bahwa Gramedia tetap konsisten berdiri dari serbuan buku-buku digital dan elektronik.Â
Pengunjung Gramedia masih sangat ramai. Bahkan di beberapa lapak buku terdapat antrian. Pengunjung pun berasal dari hampir semua kalangan. Anak-anak, remaja hingga orang dewasa.Â
Saya termasuk salah satu pengunjung kategori dewasa yang ikut menghabiskan waktu hingga dua jam mengelilingi gerai Gramedia.Â
Selain eksistensi Gramedia di mall, masih ada pula Toko Buku Penerbit ANDI. Namun, ada yang unik dari cara Toko Buku ANDI tetap eksis hingga kini. Misalnya, Toko Buku ANDI yang ada di Makassar rutin mengadakan road show pameran buku-buku di kampus di Tana Toraja.Â
Di Toraja sendiri masih ada satu toko buku yang masih bertahan hingga kini yakni Toko Sulo. Eksistensi toko buku ini secara tidak langsung terkait dengan penduduk Toraja yang mayoritas Kristen. Adapun genre utama yang dijual Toko Sulo adalah buku-buku rohani Kristen.
Toko-toko buku ini tetap bersaing di era digital saat ini. Sepertinya mereka memiliki cara sendiri dalam mendapatkan pelanggan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H