Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tahun 2023, Mengenang 110 Tahun Injil Masuk Gandangbatu, Tana Toraja

10 Mei 2023   17:16 Diperbarui: 10 Mei 2023   17:26 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah Singkat Kekristenan Masuk Gandangbatu

Tahun 1908 pemerintah Hindia belanda membuka sekolah Landschap di Toraja, guru -- gurunya berasal dari Ambon, Minahasa, Sangir, Kupang dan Jawa. Para guru ini beragama Kristen (anggota Indische Kerk: Gereja Protestan Indonesia) yang dapat dianggap sebagai awal masuknya berita Injil ke daerah Toraja. Atas pimpinan dan kuasa Roh Kudus terjadilah pembaptisan pertama pada tanggal 16 Maret 1913 kepada 20 orang murid sekolah Landschap di Makale oleh Hulppredikker F. Kelling dari Bontain. 

Pemberitaan Injil dilakukan secara intensif oleh Gereformeerde Zending Bond (GZB) dari negeri Belanda dengan datangnya penginjil A.A. van de Loosdrecht ke Toraja pada tanggal 10 Nopember 1913. Dia kemudian meninggal dibunuh oleh kelompok yang tidak setuju dengan pengurangan "massaung" (waktu berlangsungnya perjudian sabung ayam) pada tanggal 26 Juli 1917 di Bori' yang menjadi mati syahid pertama Injil masuk Toraja. 

Darahnya telah menjadi benih Gereja Toraja (dikutip dari Keputusan SSA XXII Gereja Toraja Nomor:19/Kep/SSA-XXII/GT/2006 tentang Garis-Garis Besar Program Pengembangan Gereja Toraja 2006 -- 2011 IIA).

Tahun 1914 GZB (Zending) membuka Sekolah Zending (Volks School 3 tahun Kelas I s.d. III). Guru yang pertama datang dari Minahasa yang bernama Habel Kountur.

Dari 20 orang murid yang mendapat pembaptisan pertama di Makale terdapat 3 orang berasal dari Gandangbatu yaitu: Lukas Tuppa', Erens Leboe dan Petrus Karoma'.

Pembaptisan pertama di Makale dan terbukanya sekolah Zending (Volks School) di Gandangbatu tidak dapat dipisahkan dan dapat dianggap sebagai awal masuknya berita Injil di Gandangbatu (Kompleks Bua' Gandangbatu membawahi sepuluh Kepala Kampung).

Ketiga orang tersebut (yang dibaptis di Makale tanggal 16 Maret 1913) bersama -- sama dengan guru -- guru di sekolah Zending (Volks School) Gandangbatu melaksanakan ibadah setiap hari Minggu pada tahun 1914. Guru -- guru di sekolah Zending terus memberitakan Injil ke masyarakat. Atas pimpinan dan kuasa Roh Kudus terjadilah pembaptisan di Gandangbatu pada tanggal 12 Mei 1924 kepada salah seorang tokoh di Gandangbatu yang bernama So' Ra'bang oleh Pdt. J. Zijlstra.

Momen 100 Tahun Injil Masuk Gandangbatu Tahun 2013

Logo 100 Tahun Injil Masuk Gandangbatu pada tahun 2013
Logo 100 Tahun Injil Masuk Gandangbatu pada tahun 2013

Masuknya Injil ke Gandangbatu

Sumber utama untuk mengetahui kapan masuknya Injil ke Gandangbatu selain sebuah buku register tua yang tetap terpelihara baik di Jemaat Gandangbatu, juga berasal dari hasil wawancara dengan tokoh -- tokoh tua warga jemaat asal Gandangbatu dan beberapa catatan dari sumber -- sumber lainnya. 

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun ternyata orang Gandangbatu yang menerima baptisan pertama di Makale, Tana Toraja pada tanggal 16 Maret 1913 terhadap 3 orang pemuda, yaitu:

  • Lukas Tuppa'
  • Erens Leboe
  • Petrus Karoma'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun