Jantungku berdegup keras. Antara sedikit cemas dikomplain sopir kijang dan takut terlambat tiba di SMAS Advent. Setelah mendahului kijang Innova, saya berusaha segera lepas dari pandangan sang sopir. Motor saya geber sekuatnya. 2 kilometer terakhir, jam menunjukkan pukul 14.05. Terlambat!Â
Memasuki jalan kecil beraspal ke SMAS Advent motor tetap saya pacu kencang. Tapi saya merasakan motor matic saya agak susah dikendalikan di tikungan. Tidak ada akselerasi.Â
Teranyata ban belaakng sedikit kempes. Â Di sebuah tikungan, 300 meter sebelum tiba di lokasi tujuan, saya berpapasan dengan truk box. Motor yang saya pacu kencang hampir menyentuh ban belakan truk di tikungan. Sigap sedikit, nyawa saya selamat. Sejenak saya berhenti, mengerem motor sekuat-kuatnya. Keringat basah dalam helm saya. Saya hampir mati. Bisa saya bayangkan terinjak dua ban belakan truk box andai kata saya sedkit kehilangan konsentrasi.
Terima kasih Tuhan. Saya masih selamat. Motor saya pacu pelan hingga tiba di SMAS Advent menjelang setengah tiga sore. Saya tak menceritakan kepada mereka. Saya disambut dan langsung menyajikan materi hingga pukul 16.00.
Demikian pengalaman kerja saya hari ini. Tulisan ini sekaligus peringatan bagi diri saya. Jangan buru-buru membawa kendaraan agar terhindar dari kecelakaan lalulintas.Â
Semoga bermanfaat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H