Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Dampak Positif Makan Bersama Sekeluarga

21 Februari 2023   12:41 Diperbarui: 21 Februari 2023   12:43 1258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makan bersama. Sumber Gambar: Creazilla (Creative Commons)

Makan bersama, masih kah relevan dengan kehidupan modern masa kini? Secara pribadi saya mengatakan, iya. Saya meyakini bahwa makan bersama pada satu keluarga masih menjadi tradisi turun-temurun yang tidak akan lekang oleh waktu. 

Kebiasaan makan bersama berbeda-beda pada setiap keluarga. Ada yang rutin makan bersama ketika sarapan pagi. Tentunya ada pula yang momennya di kala makan malam.

"Ketika makan bersama, biar menunya sederhana saat dinikmati bersama dengan anggota keluarga, nikmatnya tiada duanya."

Bagi suku manapun, makan bersama bukan sekedar tradisi. Aktifitas ini memegang peran yang besar dalam rangka menjalin dan menumbuhkan rasa kekeluargaan bagi sesama anggota keluarga. 

Bagi orang Toraja, sesi makan bersama, khususnya makan malam adalah wadah berbagi cerita, pengalaman dan suka duka perjalanan kehidupan selama satu hari berlalu. Seringkali pada sesi makan malam bersama dalam satu keluarga, justru menjadi tempat penyelesaian satu permasalahan.

Saya dibesarkan di keluarga petani yang mana alm. ayah saya dulunya rutin mengajak kami makan malam. Masih kental diingatan saya, alm. ayah selalu memimpin doa makan malam. Kita menggelar tikar atau duduk di atas lantai papandalam posisi dudk melingkar. 

Dulu belum ada listrik, masih pakai lentera minyak tanah. Tapi acara makan malam kami begitu nyaman dan nikmat, meskipun menunya hanya itu yang berulang-ulang, nasi campur singkong ditambah lauk goreng ikan terbang plus tumis daun singkong. 

Nikmat rasanya, walaupun kadang-kadang alm. ayah menegur kelakuan kami yang membuat jengkel orang lain atau sekedar menasehati kami karena berkelahi dengan kakak dan adik.

Bagi keluarga yang telah memiliki anak, makan bersama dengan anak adalah momen yang sangat membahagiakan. Saya sebagai kepala keluarga muda yang telah dikaruniai sepasang anak menjadikan makan bersama sebagai salah satu rutinitas. Minimal pada ses makan malam kami makan bersama. Mengingat saya dan istri sama-sama bekerja pada tempat berbeda, maka sesi makan siang sulit terwujud, kecuali pada hari libur tertentu atau pada hari Minggu.

Anak pertama saya kini duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar. Ia seringkali bercerita panjang lebar ketika makan malam bersama. Bahkan tugas-tugas sekolahnya pun banyak ia konsultasikan ketika sementara makan. Padahal ketika pulang sekolah saya bertanya, apakah ada tugas dari sekolah, ia jarang bicara. Nah, di sesi makan bersama justru ia bercerita banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun