Seringkali kita menemukan peserta didik dengan kondisi autisme (autism spectrum disorder) dan  CIBI. Menghadapi peserta didik demikian tentu tidak harus langsung divonis dengan memindahkan mereka ke SLB (Sekolah Luar Biasa). Mereka masih dapat belajar dan berinteraksi dengan orang lain layaknya anak normal di sekolah.
CIBI (Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa) adalah kategori anak berkebutuhan khusus dengan kecerdasan dan bakat istimewa. Jadi, ia adalah anak berkebtuhan khusus yang cerdas tapi memiliki bakat istimewa.Â
Tanda-tanda khusus anak autis
Beberapa pertanyaan berikut bisa menjadi instrumen pemantik bagi guru dan orang tua untuk mendeteksi autisme.
- tidak mau kontak mata, ekspresi muka kurang hidup dan gerak-gerik kurang tertuju
- tidak dapat bermain dengan teman sebaya
- tidak memiliki empati
- kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional yang timbal balik
- terlambat pada perkembangan bicara atau tidak berkembang sama sekali, dan tidak berusaha untuk berkomunikasi secara non verbal
- sering menggunakan bahasa yang "aneh" dan diulang-ulang
- cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif dan kurang dapat meniru
- mempertahankan satu minat atau lebih dengan cara yang khas dan seringkali berlebihan
- terpaku pada satu kegiatan yang ritualitastic (rutinitas yang tidak berguna)
- ada gerakan aneh dan khas yang diulang-ulang
- seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian benda
- tidak suka dipeluk
- gaya berjalan selalu "jinjit"
Tanda-tanda khusus anak CIBI
Sementara anak dengan kondisi CIBI dapat dikenali dengan instrumen berikut.
- mampu membaca pada usia kurang dari 6 tahun
- membaca lebih cepat dan lebih banyak
- memiliki perbendaharaan kata yang luas
- mempunyai rasa ingin tahu yang kuat
- mempunyai minat yang luas, termasuk minat pada permasalahan orang dewasa
- mempunyai inisiatif dan dapat bekerja sendiri
- menunjukkan kesalahan (orisinalitas) dalam ungkapan verbal
- memberi jawaban dengan baik
- mampu memberikan banyak gagasan
- luwes dalam berpikir
- terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan
- mempunyai pengamatan yang tajam
- mampu berkonsentrasi pada waktu yang panjag terutama pada bidang yang diminati
- berpikir kritis pada diri sendiri
- senang mencoba hal-hal baru
- memiliki daya abstraksi, konseptualisasi dan sintetis yang tinggi
- senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah-masalah
- cepat menangkap hubungan sebab-akibat
- berperilaku terarah terhadap tujuan
- memiliki daya imajinasi yang kuat
- mempunyai banyak kegemaran/hobby
- mempunyai daya ingat yang kuat
- tidak cepat puas dengan prestasinya
- sensitif dan menggunakan intuisi/firasat
- kecakapan di atas rata-rata
- memiliki kreatifitas tinggi
- komitmen pada tugas
- menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan
Jika dipahami dengan optimal, autisme dan CIBI sebenarnya bukanlah kekurangan pada anak. Justru jika mendapatkan pelayanan yang tepat, khususnya pembelajaran di kelas, anak dengan gejala tersebut justru bisa lebih cerdas di dalam kelas. Mereka akan mampu melakoni proses belajar dengan lancar layaknya anak normal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H