Program Kampus Mengajar 2 tahun 2021 adalah salah satu program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini merupakan program yang diperuntukkan kepada mahasiswa dari berbagai program studi dan perguruan tinggi yang berada di Indonesia. Tujuan dari adanya program kampus mengajar ini adalah mahasiswa dapat berkontribusi langsung dalam membangun pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah yang termasuk 3T dan sekolah yang terakreditasi B atau C. Mahasiswa juga dapat mengembangkan dirinya serta mampu dalam membantu mengajarkan pembelajaran peserta didik SD dan SMP, dan juga mampu membantu kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dan guru dalam proses peningkatan literasi, numerasi, administrasi sekolah dan adaptasi teknologi.Â
Pada kali ini, penulis ditempatkan pada SD Negeri yang bertempat di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat yaitu SD Negeri Ciloa. Pada Kampus Mengajar Angkatan 2 ini memberikan sebuah ruang untuk menjadikan peserta didik lebih mengalami peningkatan pada proses literasi, numerasi, dan adaptasi teknolgi. Dimana seperti yang kita tahu bahwa SD Negeri Ciloa yang berada di Kabupaten Sumedang ini merupakan SD yang letaknya cukup memprihatinkan. Seperti dalam keterbatasan dalam belajar, tentunya dalam hal teknologi yang minim pengetahuan dalam hal teknologi tersebut.
Kedatangan mahasiswa menjadi salah satu motivasi besar bagi peserta didik SD Negeri Ciloa. Terlihat dari respon peserta didiknya yang merasa termotivasi untuk belajar, mereka berani  bangkit dan bersemangat untuk mencapai cita-cita yang lebih tinggi melalui belajar teknologi.  Proses untuk meningkatkan minat belajar pada peserta didik dalam hal teknologi bisa dilihat pada saat mahasiswa mengajar di kelas yaitu menggunakan sebuah laptop untuk menayangkan media pembelajaran yang digunakan oleh mahasiswa yang sekaligus berperan sebagai guru.
Dalam hal itu juga, peserta didik menjadi terbiasa menggunakan laptop ataupun gadget untuk belajar. Tentunya pada saat proses pembelajaran yang memngembangkan proses teknologi ini dapat memicu ketertarikan peserta didik untuk menggunakan sebuah laptop yang nantinya peserta didik itu sendiri mampu melakukan pembelajaran di laptop. Terlebih lagi pada saat simulasi ANBK peserta didik akan menjadi terbiasa menggunakan laptop.
Selain dapat meningkatkan kemampuan dalam pembelajaran, peningkatan teknologi bagi peserta didik juga dapat dimanfaatkan untuk menambah informasi, materi yang disampaikan lebih menarik perhatian peserta didik, dan juga memudahkan akses belajar untuk guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H