Nama Penulis : Ovi Nur Afifa , Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang
Berdasarkan atas pernyataan Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII dan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXII tahun 2021 Lemhannas RI.
Presiden Joko Widodo mengingatkan agar masyarakat mengembangkan kemampuan berbasis teknologi sebab bila tak beradaptasi maka beberapa pekerjaan yang dijalankan saat ini akan digantikan oleh robot.
Hal itu membuat saya bertanya -- tanya, apakah benar kecerdasan buatan sudah berkembang sejauh itu? Apakah kecerdasan buatan benar -- benar bisa berjalan tanpa bantuan peran manusia?
Pertanyaan saya sedikit terjawab setelah saya membaca artikel yang meneliti robot atau mesin produksi makanan yang dimana jika ingin dijalankan atau dioperasikan masih harus membutuhkan bantuan manusia untuk memencet tombol mulai terlebih dahulu. Kemudian juga membutuhkan bantuan untuk memisahkan bahan makanan yang baik dan tidak baik.
Namun saya masih penasaran, apakah AI memang akan mencapai level seperti yang diungkapkan Pak Presdiden? AI melakukan pekerjaannya karena diatur untuk belajar atau bekerja dari data yang sudah dikumpulkan. AI disusun dari algoritma yang mengatur bagaimana mesin dapat berjalan. Contoh yang mudah ditemui adalah konten yang disajikan dalam halaman beranda Shopee.
Hasil rekomendasi yang tampil dalam halaman rekomendasi Shopee didasarkan pada riwayat pencarian kita atau Riwayat produk-produk yang sering kita lihat. Sistem Video di Facebook juga memanfaatkan hal ini agar dapat memfilter tampilan video secara otomatis.
Ada banyak atribut manusia yang tidak mudah begitu saja ditiru oleh AI, misalnya seperti intuisi, standar etika dan emosi. Ketiga hal itu dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tertentu.