Jurnal Strategi dan Model Komunikasi Konseling Klinik Berhenti Merokok membahas layanan konseling berhenti merokok di Klinik Firdaus yang didirikan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Klinik tersebut berada di Jalan Kapten Piere Tendean 56, Â RT Â 52 Â RW Â 11, Â Wirobrajan, Â Yogyakarta. Klinik tersebut memberikan pelayanan kesehatan dan konseling untuk berhenti merokok. Dalam upaya membantu pasien berhenti merokok, klinik ini menggunakan berbagai strategi komunikasi yaitu:
- Strategi perilaku dan kognitif menggunakan metode ABC dan 5A, digunakan untuk membantu pasien merubah kebiasaan mengonsumsi tembakau dan membuat keputusan berhenti merokok.
- Strategi psiko-edukatif diterapkan untuk menggali informasi pasien, termasuk riwayat merokok dan perasaan emosional pasien, guna memberikan konseling yang lebih mendalam.
- Strategi simbolik menggunakan gambar dan video yang menggambarkan mengenai dampak buruk merokok, bertujuan untuk memotivasi pasien, terutama anak muda.
- Strategi kreatif mendukung eksplorasi perasaan dan kepercayaan diri pasien dalam proses konseling.
Dalam strategi komunikasi konseling yang diterapkan, konselor berperan sebagai komunikan atau pengirim pesan yang dirancang untuk mempengaruhi kognisi, afeksi, dan perilaku pasien. Model ini mengikuti teori komunikasi interaksional dari Wilbur Schramm, di mana terjadi interaksi dua arah dengan umpan balik dari pasien. Selain konseling, Klinik Berhenti Merokok juga berperan dalam literasi berhenti merokok di instansi pendidikan sebagai upaya pencegahan. Artikel ini menggambarkan pendekatan pendekatan yang digunakan oleh Klinik Firdaus dalam menangani kecanduan merokok melalui berbagai model dan strategi komunikasi, serta memberikan wawasan mengenai peran konselor dalam mempengaruhi perubahan perilaku merokok pasien.
Analisis menggunakan Health Belief Model:
Health Belief Model "mencegah lebih baik daripada mengobati" dalam artikel diatas dilihat bahwa Klinik Berhenti Merokok di Klinik Firdaus menggunakan strategi komunikasi untuk meyakinkan pasien berhenti merokok, Klinik mendorong pasien melihat manfaat positif dari berhenti merokok bahwa tidak hanya untuk fisik mereka tetapi juga untuk kesehatan emosional dan spiritual. Â Melalui pendekatan simbolik yang menampilkan gambar dampak dan bahaya merokok membantu pasien memahami dan menyadari resiko kesehatan yang akan dialaminya apabila tidak mencegah resiko tersebut dengan berhenti merokok. Strategi tersebut akan mempengaruhi persepsi pasien terhadap penyakit yang memungkinkan terjadi pada dirinya, kemudian berpotensi merubah perilakunya dari perokok aktif menjadi pasif kemudian berhenti merokok karena perubahan persepsinya terhadap manfaat pencegahan penyakit akibat bahaya merokok. Komunikasi konseling yang dilakukan Klinik Berhenti Merokok memperkuat pandangan pasien bahwa pencegahan lebih baik daripada harus menghadapi penyakit serius yang lebih sulit diobati di kemudian hari.
Referensi:
Kalsum, U., Yamin, M. N., & Rasyid, E. (2020). Strategi dan model komunikasi konseling klinik berhenti merokok. Journal of Health Studies, 4(2), 1--11. https://ejournal.unisayogya.ac.id/index.php/JHeS/article/view/1177
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H