Mohon tunggu...
ovinaya shebil
ovinaya shebil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa di kampus Universitas Negeri Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dasar Pemahaman Mengenai Bimbingan dan Konseling

3 Agustus 2024   21:20 Diperbarui: 3 Agustus 2024   21:24 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dasar Pemahaman Mengenai Bimbingan dan Konseling

            Bimbingan dan konseling memiliki makna yang berbeda. Bimbingan sendiri memiliki makna tidak mengambil keputusan dan hanya membantu konseli untuk mengambil keputusan. Bimbingan merupakan suatu proses membantu seseorang dalam menentukan pilihan yang penting yang memengaruhi kehidupannya, seperti memilih gaya hidup yang diinginkannya. (Gladding, 2000: 4). Sedangkan konseling mengenai penerapan prinsip-prinsip kesehatan mental, perkembangan psikologis atau manusia, dan lainnya. Definisi ini dikemukakan untuk mencoba memenuhi kebutuhan berbagai tipe dan gaya konseling yang dipraktekkan oleh anggota ACA (American Counseling Association).

            Ilmu bimbingan dan konseling merupakan ilmu yang berakar pada filsafat dan agama. Perencanaan pengembangan program bimbingan dan konseling meliputi beberapa komponen. Yang pertama yaitu layanan dasar bimbingan dan konseling yang mengimplementasikan layanan strateginya dengan bimbingan kelompok, kegiatan klasikal, dan bimbingan sebaya. Kedua yaitu layanan responsive yang mengimplementasikan layanan strateginya dengan konseling individual, konseling kelompok, konsultasi, home visit, konverensi kasus, dan alih tangan kasus. Yang ketiga yaitu perencanaan individu dan peminatan peserta didik yang mengimplementasikan layanan strateginya dengan penilaian individu, pertimbangan individu, perencanaan transisi, tindak lanjut dan penempatan. Dan yang terakhir yaitu dukungan system yang mengimplementasikan layanan strateginya dengan pengembangan profesi, MGBK dan studi banding, hubungan komunitas public, kolaborasi dan konsultasi, studi dan pengembangan, pengelolaan program, dan pertanggungjawaban.

            Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk memberikan layanan dasar bimbingan dan konseling. Strategi tersebut yaitu memberikan layanan klasikal, melakukan bimbingan kelompok, menjalankan layanan orientasi, dan layanan informasi. Layanan bimbingan dan konseling dapat mengoptimalkan pribadi, social, belajar, dan karir untuk mengedukasi siswa dengan tema-tema yang menarik dan sesuai dengan kondisi saat ini atau berbasis pada kehidupan.

            Materi layanan dapat berupa beberapa bentuk, yakni; 1. Layanan informasi, contohnya informasi cara hidup sehat dan informasi potensi diri. 2. Layanan bimbingan kelompok, contoh cara bersosial yang aman, dampak VUCA. 3. Layanan responsive, guru BK harus mampu menyediakan layanan bagi siswa yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera. Guru BK juga bisa menyediakan layanan konseling online. 4. Layanan perencanaan individual, layanan ini difungsikan agar siswa mampu melakukan perencanaan masa depannya berdasarkan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. 5. Layanan dukungan system, berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membantu perkembangan siswa.

            Menjadi seorang konselor harus memiliki sikap peduli kemaslahatan. Anda dituntut untuk bisa berpikir dengan cinta, yaitu mampu melakukan penyesuaian diri, toleran, dan lainnya. Anda juga mampu berbagi rasa dengan orang lain, bersedia memperhatikan pikiran, perasaan, dan tindakan orang lain. Pastinya bersikap rendah hati, berkata secara jujur, dan memiliki integritas pribadi dan profesi. Anda juga memiliki kemauan untuk mengenali diri dengan segala keterbatasan dan kelebihannya, mengenali orang lain dengan segala keterbatasan dan kelebihannya, berkomunikasi dengan orang lain terutama untuk mendengarkan secara aktif.

            Anda perlu belajar mengenai bimbingan dan konseling karena anda harus peduli dengan remaja terutama anak didik ketika menjadi guru dan memiliki sikap bijaksana, baik, dan lembut. Hal tersebut dikarenakan generasi muda merupakan pemegang masa depan negara ini. Pada zaman dahulu, senjata digunakan untuk berperang. Tetapi pada zaman sekarang senjata digunakan untuk tawuran. Para pelajar biasanya berangkat sekolah dengan membawa golok. Mereka melakukan hal tersebut biasanya disebabkan oleh kondisi rumah dan sekolah yang mana tidak ada satu pun yang memberikan perhatian lebih. Sehingga mereka tidak memiliki rasa takut hanya untuk mendapat perhatian dari orang-orang di sekitarnya. Dampak buruk yang akan terjai jika para pelajar melakukan tawuran adalah dapat masuk penjara, meninggal dunia, merokok pada usia dini, mencoba obat-obatan berbahaya berupa NARKOTIKA, dan melakukan hal-hal mesum. Dengan itu, ini adalah salah satu tugas guru bimbingan dan konseling untuk merangkul mereka.

            Tantangan di masa depan pada para generasi muda yaitu mengguncang kestabilan kehidupan sebelumnya, ketidakjelasan akan masa depan, kebingungan karena pemahaman atau model yang lama tidak bisa digunakan lagi, dan ketidakjelasan atau kebingungan dalam memaknai situasi yang dialami karena multi interpretasi. Kehidupan manusia mengalami banyak perubahan. Kehidupan tersebut sudah berubah, sedang berubah, dan akan selalu berubah menuju kehidupan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun