Tahun 2017 sudah kita jalani selama satu minggu dan peran media sosial semakin tak tergantikan. Bisa diartikan bahwa semua orang di indonesia ini sehari-harinya membutuhkan atau paling tidak menggunakan media sosial, baik itu facebook (yang paling tenar), twitter, atau Instagram (yang masih anget), juga mbah Google yang yang serba TAHU. Namun akhir-akhir ini pemerintah mulai sedikit tegas dengan memaksa mereka membayar pajak yang jumlahnya lebih banyak dari gaji saya selama 25 tahun bahkan lebih, jika mereka ngotot tidak mau membayar maka "situs" mereka akan diblokir di indonesia. Seperti tiongkok yang yang memblokir layanan media sosial dari amerika tersebut, dan menggunakan sosial media serta mesin pencari buatan dalam negerinya. Jadi jika sedang liburan ke tiongkok dan tersesat jangan harap bisa bertanya ke smartphone, "hay google...''!
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah bisa pemerintah memblokir media sosial dan mesin pencari tersebut?. Bisa, tapi apakah tidak ada gelombang protes dan demo yang besar dari masyrakat, mengingat media tersebut banyak digunakan untuk jual beli, untuk mendapatkan uang. Tidak bisa dibantah juga, media tersebut digunakan untuk menyebarkan berita hoak, kan?. Bagaimana para haters bisa menyerang yang dibencinya jika media itu diblokir. Ada manfaat dan pasti ada ruginya, itu pasti. Tapi uang pajaknya tidak sedikit, namun jika pun mereka danggup membayar, apakah uang yang triliyunan itu bisa digunakan untuk mensejahterakan rakyat, ini kan indonesia, pejabatnya banyak yang korup lho?. Apalagi duitnya banyak, bisa bagi-bagi keu ulang tahun.
Saya tarik kesimpulan media sosial adalah kebutuhan yang harus ada dalam kehidupan sehari-hari. Lebai sih, tapi itu kenyataan. Pemerintah meblokir facebook dan twitter? Jangan lah, mbah google? Apalagi ini, jangan!. Facebook, ini juga termasuk IG, dan WA. Bisa diartikan mereka satu perusahaan. Jika facebook diblokir, mau tidak mau IG dan WA harus ikut angkat kaki. Banyak yang jualan di FB, dan IG tawar menawarnya lewat WA, kadang lewat BBM sih, jika diblokir tidak ada lagi jualan online, bisa lewat bukalapak, dan buatan anak negeri yang lain sih. Lalu mbah google, ini termasuk gmail, youtube, G+, maps, dan banyak produk lain dari google, termasuk ANDROID. Karena kebanyakan smartphone berOS android, dan itu adalah milik google, percuma jika beli smartphone tapi tidak bisa digunakan?. CMIIW.
Pemerintah juga harus paham, membuat pergerakkan yang merugikan rakyatnya, akan dicaci maki, di media sosial tentunya, harga BBM naik langsung heboh, padahal masih bisa pakai WA, kan?. Belum lagi harga sembako yang naik, apalagi gaji yang naik, masih minta naik, jadi serba salah. Jadi menurut saya, jangan blokir FACEBOOK, TWITTER, apalagi mbah GOOGLE. Tapi kenapa kita tidak meniru tiongkok, mereka berasumsi memblokir media online itu karena bisa memata-matai aktivitas pemerintahannya, karena kita tahu tiongkok negara yang sangat besar. Jika dibandingkan dengan indonesia, kita mah negara apa atuh, menebar kebencian di medsos saja bisa dibui. Tapi itu bagus, kita sesama manusia dilarang saling benci, harus saling cinta, tapi pria dan wanita, tidak boleh saling cinta wanita dan wanita, pria sesama pria.
Untuk para pejabat yang di atas sana, bapak presiden beserta anak perempuannya, bolehkah saya menikahi anak permpuanmu satu-satunya?. Maaf bukan itu, pejabat yang di atas sana, yang menjadi "pilihan rakyat", ingatlah ada Dzat yang paling atas, untuk para penguasa ingatlah ada yang Maha Penguasa. Saya minta kepada pemerintah JANGAN BLOKIR MEDIA SOSIAL dan MESIN PENCARI itu, bukan saya tidak bisa hidup tanpa mereka, tapi anda akan didemo habis-habisan, dibilang tidak bisa mengurus negeri, tidak becus mengelola anggaran, tukang korupsi dan sebagainya, itu pasti.
Denpasar, 07/01/2017.
Salam Damai.INDONESIA BISA TAKLUKKAN DUNIA DENGAN LANGKAH BERSAMA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H