Mohon tunggu...
Oviana Nurkhotimah
Oviana Nurkhotimah Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Mahasiswa Yang Mengejar Mimpi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negaraku Hilang karena Ulah Pejabat

7 Maret 2020   09:56 Diperbarui: 7 Maret 2020   09:55 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Rimbo bujang.com 22/januari dikeramain pasar sariah(unit2)

tak sengaja ku melihat salah satu sikap orang tua tak sewajarnya memperlakukan seorang anak di tengah keramain  ."M.Arifin"

Banyak orang mentertawakan tanpa melihat perasaan ,mencela karna tak pernah melihat langsung dari kejadian .Meremehkan suatu hal biasa  baginya . Apakah ini yang di sebut dengan negara hukum ?yang merendahkan rakyat kecil yang membutuhkan perlindungan .Dimana kaliaan anggota dewan yang kau sebut sebut dengan keagunggan nama  mu sebagai seorang pejabat.tambah "Arifin"

"Bahkan masalah seperti ini kau menghilang tanpa kabar .kau tidak tau seberapa terluka dan tersiksa anak itu .Apakah mereka seperti sampah bagimu ?"
Akankah HAM tidak lagi berlaku di negri mu?akankah banayak tawanan anak anak terluka karna sikap mereka.Negri macam apa ini bagimu? bila rakyat kecil seakan menjadi tawanan oleh bejabat sepertimu .Mereka butuh perlindungan mu mereka butuh perhatian lebih oleh mu agar tak terancam kehidupanya yang dia tak harapkan sebelumnya .dimana dia akan belajar jika negri baginya seperti ancaman untuknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun