6 tahun sudah Nina bersahabat dengan Nino. Persahabatan yang berawal dari sebuah ekskul yang mereka ikuti saat SMA. Dan kini, Nina berkuliah di salah satu universitas ternama di daerah Surabaya sedangkan Nino kuliah di Jakarta. Walau terpisah jarak jauh, mereka masih bersahabat dan berkomunikasi dengan baik, kadang mereka bertemu saat libur kuliah. Mereka merasa nyaman satu sama lain, kadang berbagi curhatan mereka setiap hari. Nina merasa bahagia memiliki sahabat seperti Nino. Namun suatu hari, saat Nino berada di Surabaya untuk membuat kejutan ulang tahun untuk Nina dan menemuinya di kampus. Nina merasa jantungnya berdegup kencang dan merasa ada yang salah dengannya. Walau Nina dan Nino sudah terbiasa dengan sikap yang begitu dekat dan bahkan banyak yang mengira mereka berpacaran, tapi saat ini rasanya sangat berbeda. Hati Nina berasa berbunga – bunga sampai di senyam – senyum sendiri bila memikirkannya. Nina merasa jatuh hati pada sahabatnya itu.
Suatu saat Nino menghilang tanpa kabar. Beberapa kali Nina menghubungi Nino tapi hasilnya Nino tidak membalas satupun wa, bbm, line dari Nina dan selalu nomornya tidak dapat dihubungi. Nina khawatir, takut sesuatu terjadi pada Nino. Dia hubungi setiap temannya yang di Jakarta tapi mereka tak tahu apa yang terjadi sama Nino, begitupun ia hubungi keluarganya tapi sering tak pernah dijawab telpon darinya.
Dia hanya bisa menunggu pesan atau telpon dari Nino sambil memandangi foto yang terbingkai indah di atas meja belajarnya.
“ Kamu kemana sih No, aku rindu sama kamu.. kenapa gak ada kabar dari kamu... “ ucap Nina. Tak terasa air mata mengalir di pipinya. Lama dia pandangi foto itu dan tertidur dengan wajah penuh kerinduan.
1 minggu telah berlalu, namun Nina belum dapat kabar apapun tentang Nino. berulang kali dia hubungi tapi tetap tak pernah ada jawaban ataupun balasan.
“Naa, kamu ngapai disini? “ tanya Sarah mendekati Nina yang terduduk dengan mata menerawang jauh kesana.
Nina menghela napas panjang. “aku mau curhat nih Rah”
Panjang lebar Nina menceritakan apa yang dia rasakan dan ia alami ke Sarah.
“jadi, sampai sekarang kamu belum dapet kabar apapun? Keluarganya ataupun temennya juga masa iya sih gak ngasih kabar apapun ke kamu...” ujar Sarah tak percaya.
“hmm ...” jawab Nina lemas
“ya udah, mending kamu doain aja semoga Nino baik – baik aja ya. Yang sabar ya Naa. Yaa udah mending kita happy – happy, gimana kalo kita pergi ke kedai es krim langganan kita tuhh, biar muka manismu itu gak kecut kaya gini..” goda Sarah