Mohon tunggu...
Ovan Rangga Firmansyah
Ovan Rangga Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga

Seorang pemuda yang gemar melalang buana demi mencari pengalaman dan ilmu. Suka bepergian ke tempat-tempat menakjubkan. Penikmat dan pelaku seni dan kebudayaan. Tertarik dalam bidang sosial humaniora.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Terbentuknya KNIL

2 April 2024   16:50 Diperbarui: 2 April 2024   16:57 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://hdl.handle.net/1887.1/item:898778

KNIL (Koninklijk Nederlandsch Indische Leger) merupakan tentara yang dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda. Pada awalnya, Pemerintah Hindia-Belanda tidak memiliki tentara yang terbentuk secara resmi dan terorganisir. Pada saat itu, Pemerintah Hindia-Belanda hanya melakukan berbagai bentuk upaya represif untuk meredamkan gejolak pemeberontakan di seluruh wilayah Hindia-Belanda dengan mengirim beberapa pasukan tanpa ada instansi resmi sehingga para pasukan tidak teroganisir dengan baik. Hingga kemudian dibentuklah KNIL sebagai satuan tentara di bawah naungan Pemerintah Kolonial Hindia-Belanda.

Pembentukan KNIL dilatarbelakangi oleh sebuah persitiwa sejarah yang cukup besar, yaitu Perang Diponegoro atau juga dikenal sebagai Perang Jawa yang berlangsung pada 1825 hingga 1830. Perang Diponegoro memiliki dampak yang sangat besar bagi pemerintah kolonial Belanda. Perang ini menghabiskan biaya yang sangat besar.

Belanda harus mengeluarkan dana untuk membiayai pasukan, persenjataan, logistik, dan operasi militer. Biaya perang ini diperkirakan mencapai 20 juta gulden, jumlah yang sangat besar pada masa itu. Perang ini menunjukkan bahwa rakyat jajahan mampu melawan dan menggoyahkan kekuasaan Belanda. Hal ini menyebabkan ketakutan dan kekhawatiran di kalangan pemerintah kolonial. Kesulitan dalam memadamkan perlawanan Diponegoro mendorong pemikiran baru tentang perlunya tentara terpusat yang lebih kuat dan efisien.

Sumber: http://hdl.handle.net/1887.1/item:855740
Sumber: http://hdl.handle.net/1887.1/item:855740

Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch (1830-1833) memainkan peran penting dalam pembentukan Tentara Hindia-Belanda (KNIL). Pada masa kepemimpinannya, beliau mencetuskan gagasan tentang perlunya tentara terpusat yang lebih kuat dan efisien untuk menjaga keamanan dan stabilitas wilayah kolonial. Pada tahun 1830, Van den Bosch mendirikan Oost Indische Leger (OIL), cikal bakal KNIL.

OIL dibentuk dengan menggabungkan pasukan-pasukan kolonial yang sebelumnya tersebar di berbagai wilayah Hindia-Belanda. Pada tahun 1836, Raja William I memberikan status Koninklijk Leger (Tentara Kerajaan) kepada OIL. Hal ini menunjukkan pengakuan resmi Kerajaan Belanda terhadap keberadaan tentara di Hindia-Belanda. 

Sumber: http://hdl.handle.net/1887.1/item:827302
Sumber: http://hdl.handle.net/1887.1/item:827302

Pengakuan ini menandakan bahwa OIL bukan hanya semata-mata pasukan kolonial, tetapi merupakan bagian integral dari kekuatan militer Belanda. Pada tahun 1839, nama OIL diubah menjadi Koninklijk Nederlandsch Indische Leger (KNIL). KNIL kemudian berkembang menjadi tentara profesional dengan struktur organisasi yang kompleks dan persenjataan yang modern. KNIL memainkan peran penting dalam berbagai operasi militer di Hindia Belanda, termasuk Perang Padri, Perang Jawa, dan Perang Aceh.

Sumber:

Petrik Natasari, Sejarah Tentara: Munculnya Bibit-bibit Militer di Indonesia Masa Hindia Belanda sampai Awal Kemerdekaan Indonesia (Yogyakarta: Narasi, 2011).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun