Manusia kerap merasa suntuk, entah itu karena masalah pekerjaan, perkuliahan, dan yang lainnya. Untuk menyegarkan kembali pikiran yang suntuk, orang-orang kerap melakukan plesiran, atau biasa disebut dengan istilah healing.Â
Ada beragam bentuk dan destinasi wisata. Untuk para pecinta alam, pergi ke gunung, camping di bumi perkemahan, atau menikmati lembutnya pasir pantai dengan latar belakang suara deburan ombak merupakan cara healing yang menyenangkan.
Jika tidak terlalu suka aktivitas luar ruangan, bisa melakukan staycation, yaitu berlibur dengan menginap di hotel untuk hanya sekedar menikmati segala fasilitas hotel, baik sendiri maupun bersama orang terdekat.Â
Selain itu, ada strategi dan tren baru dalam berwisata. Strategi pariwisata ini dilakukan dengan cara jalan kaki bersama-sama dengan dipandu oleh pemandu wisata, atau disebut dengan walking tour.
Belakangan ini, mulai banyak bermunculan penyelenggara walking tour. Para penyelenggara biasanya menyuguhkan pengalaman yang luar biasa selama berjalan mengelilingi rute yang telah ditentukan karena objek dari walking tour biasanya adalah situs-situs sejarah dan kebudayaan.
Cakupan pasar dari walking tour cukup beragam. Bagi para wisatawan yang merupakan seorang cendikiawan, akademisi, atau hanya sekedar tertarik tentang sejarah, mengikuti walking tour merupakan pilihan terbaik dalam melakukan healing. Selain mendapat kesenangan liburan, mereka juga mendapatkan ilmu dan pengalaman yang berkesan dari pemandu wisata.
Tidak hanya para penggemar sejarah, walking tour juga banyak diminati oleh orang-orang yang hanya sekedar suka berjalan kaki sembari menikmati suasana yang baru selama mengelilingi rute. Karena biasanya, pihak penyelenggara menentukan rute yang menarik, seperti kawasan kota tua atau kawasan kebudayaan.
Salah satu penyelenggara walking tour di Surabaya adalah Oud Soerabaja Hunter. Mereka merupakan tim penggemar bangunan kolonial di Surabaya.Â