Mohon tunggu...
ourpinion
ourpinion Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Novi Paluch dan Batiknya di Amerika

24 Februari 2016   22:27 Diperbarui: 24 Februari 2016   23:02 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

​Novi Paluch adalah seorang wanita berusia 42 tahun yang tinggal di sebuah kota yang cukup besar di Amerika Serikat tepatnya di Buffalo, New York yang berbatasan dengan Toronto ini memiliki seorang suami berkebangsaan Amerika. Wanita yang dulunya bekerja di sebuah media di Indonesia ini tidak memliki ketertarikan pada batik yang notabennya batik adalah ciri khas dari Indonesia.

Diceritakan pada tempo bahwa Novi pindah ke Amerika untuk ikut suaminya yang berketurunan negara tersebut. Di kehidupannya di negara yang jauh itu Novi sering menggunakan pakaian batik asal Yogyakarta ke acara-acara yang ia datangi, dari situlah wanita berkulit sawo matang manis berambut bob ini mulai menyukai batik.

Dari kebiasaan sehari-sehari dengan menggunakan pakaian yang tidak dikenal di Amerika membuat Novi memutuskan untuk mencoba memperkenalkan batik ke negara yang ia tinggali sekarang ini. Butuh waktu kurang lebih 2 tahun untuk Novi bisa mengenalkan fashion ala Indonesia ke tanah paman Sam tersebut.

​Novi memiliki jurus yang cukup berhasil untuk mencoba memperkenalkan batik pada warga Buffalo, New York. Novi pada awalnya hanya mengikuti bazar-bazar kecil untuk menjual dagangannya tersebut dan ia berpikir bahwa itu tidak cukup apabila niatnya untuk mengenalkan pakaian unik dari Indonesia. Diceritakannya pada buffalorising.com Novi menceritakan bahwa suaminya sangat senang dengan salah satu tempat perbelanjaan yang dikenal sebagai The Market Arcade, lalu beberapa kali ia mengunjungi tempat ini dan berpikir bahwa The Market Arcade adalah tempat yang sangat tepat untuk ia bisa mempromosikan batik.

​‘Sasmita Batik’ adalah nama yang ia gunakan untuk gerai batiknya tersebut. Nama yang ke Indonesiaan ini menjadi salah satu toko yang menjual barang-barang unik di The Market Arcade. Tidak hanya pakaian yang dijual ternyata Novi juga menjual pernak pernik bernuansa batik di gerainya tersebut.

Perjuangannya tidak mudah untuk mendapat pelanggan yang menyukai produknya tersebut, Novi bercerita bahwa pada awalnya tidak ada orang yang tertarik untuk mengunjungi gerai tersebut karena mungkin pelanggan bule-bule tersebut berpikir bahwa produk yang dijual tidak menarik untuk dilihat atau pun dibeli. “It was very hard to make it work at first, so I spent my free time handing out flyers to office workers and to people on the train. Eventually I started attracting some regular customers – mostly young people from a nearby charter school, and students from UB South Campus and Canisius College – I offer a 10% student discount, which prompted them to hop on the Metro Rail to come Downtown. I also attracted employees from Roswell, local office workers, and bartenders from Chippewa and Allentown. Thanks to the historic nature of the building, there were also tourists from different states and countries.” Itu yang ia ceritakan kepada buffalorising.com tentang perjuangannya meniti karir di negara maju tersebut.

Jadi, kita sebagai warga asli Indonesia, patutlah berbangga dengan kerja keras Novi karena dia telah ikut serta mengenalkan karya anak bangsa ke mancanegara, dan kita pun seharusnya sebagai mahasiswi dan mahasiswa juga menggunakan batik pada acara-acara formal maupun nonformal, karena batik bukan hanya ditujukan untuk pakaian formal saja tapi bisa dipadu-padankan pada model fashion masa kini, bisa dijadikan aksesoris, blazer, tas maupun sepatu.

Maka, mari lah kita ikut mengharumkan karya-karya leluhur bangsa, bukan hanya batik, namun kain-kain khas Indonesia lainnya yang bisa meningkatnya produktivitas ekonomi Indonesia dan juga mengenalkan karya leluhur ke macanegara.

Sumber : https://m.tempo.co/read/news/2016/02/24/090747810/novi-paluch-kisah-gerai-batik-di-new-york?utm_source=line&utm_medium=social&utm_campaign=Novi%2BPaluch,%2BKisah%2BGerai%2BBatik%2Bdi%2BNew%2BYork

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun