Mohon tunggu...
FADLUN ABID
FADLUN ABID Mohon Tunggu... Editor - Bapak 4 Orang anak

HIDUP ADALAH PILIHAN, JADI JANGAN SALAH PILIH...MERDEKA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kontestasi Wakil Rakyat atau Kontestasi Para Borjuis?

14 September 2019   08:46 Diperbarui: 14 September 2019   13:18 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada sedikit kegaduhan dan kegamangan, kala liat legislator pemenang kontestasi 2019 disebuah negeri nun jauh disana yang bernama "Negeri antah berantah ", yang tiba tiba berjas dan berdasi.

Kala itu, dan sampe saat ini rakjat negeri itu, pun masih menaruh harapan, janji dan sumpah mereka dan mimpi rakjat tentang kesejahteraan jadi nyata.
Dan seperti biasanya juga, seperti sebelumnya........

Lagi lagi, kontestasi itu hanja tuk menghasilkan elite dan borjuis baru, menggantikan yang lalu.... 

Mereka ntar diyakini juga, akan menjadi mendadak kapitalis materialis...
Ya.. ndak ada yang salah, karena sistem politik lah yang menjebak mereka...
Sistem politik yang seolah olah, rakjat jadi penentunya, Rakjat yang pegang kendali....
Padahal Tidak.....Rakjat hanja jadi idiom kata yang ampuh....
Begitu bergemanya nama Rakjat...atas nama rakjat....kesejahteraan...dan banyak lagi, hingga berbusa busa, Dan seperti biasa rakjat hanja menunggu dan termangu mangu tanpa tau dan lebih gilannya lagi gak peduli.....
Ya..."wani piro", kontestasi ini pun, jadi pertaruhan modal.....
Bergunung gunung lembaran dan kepingan uang bertaburan untuk sebuah kontestasi para pemilik modal tuk meraih prestise, jabatan dan mungkin peluang korup.....
Lagi lagi mimpi tentang kesejahteraan dan keadilan akan pupus.....
Ya sudah lah...........rakjat negeri itu yakin bisa raih kesejahteraan sendiri, meski tanpa mereka....
Tanpa negara dan penguasa pun Rakjat bisa sejahtera kok,
Rakjat hanja butuh negara dan pemimpin yang melayani rakjat....
Tapi Itu hanja kisah fiktif, nama dan tokoh pun fiktif....jadi gak usah risau....
Negeri ini ......NKRI....Republik Indonesia tidak kayak gitu....
Teteplah yakin dan simpan harapan itu meski sekecil apapun...
Merdeka 100%

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun