Mohon tunggu...
Desi Triyani
Desi Triyani Mohon Tunggu... Teacher -

www.destinyour.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Show Must Go On

21 September 2011   09:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:45 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya, yang menjadi trigger saya membaca buku ini adalah profil sang penulis -jangan ge'er ya Mas Soni-. Keputusan resign dari jabatan sebagai senior creative di stasiun TV terkemuka ditambah sesaat sebelum resign dipromosikan sebagai Associate Produser tidak membuatnya goyah menetapkan hati memilih karier sementara menjadi 'bapak rumah tangga' untuk menetap sementara di Korea Selatan, mendampingi isterinya yang sedang berdinas di KBRI Seoul, mengingat tugas sang isteri yang begitu berat. Saya takjub! Indeed!. Pertanyaan yang timbul : "Kok bisa ya? Ada gitu suami yang kayak begini?" :p. Finally, saya pun memutuskan membaca buku ini -bukan membeli, tapi boleh minjem, hi- dan menemukan jawabannya di beberapa bab terakhir. Show Must Go On. Buku ini bisa disebut catatan suka-duka seorang senior creative -muter otak bikin dan mikirin program, meeting 'till you drop, presentasi, mencari formula menaikan rating etc-. Cukup menarik.Transfer knowledge, khususnya bagi anda yang memiliki impian eksis di dunia entertain atau sekedar penikmat program acara televisi Trans TV dan Tran 7. Mas Soni Marti Lova menceritakan dengan ringan suka-duka, profesionalisme dan hecticnya bekerja di balik layar kaca televisi. From the begining masuk dalam stasiun televisi Trans TV, TV7 lalu Trans 7 hingga memutuskan resign untuk menetap sementara di Seoul, Korea Selatan. Mas Soni Marti Lova juga menceritakan beberapa program acara yang pernah digarapnya, kalau tidak salah beberapa diantaranya Dorce Show, Empat Mata -sampai jadi Bukan Empat Mata-, Extravaganza, Pilot Van Java, Dangdut In etc -lupa apa lagi-. Dari semuanya, jarang yang saya tonton -hehe-. Sampai cerita seringnya mendapat kiriman 'surat cinta' dari KPI, mulai peringatan sampai pemberhentian program -kalau ini sih saya setuju, karena fungsi kontroling harus terus berjalan-. Well, cukup menambah wawasan -maklum saya masih awam-. Proses meeting, detail rundown, script, bagian wardrobe, creative tools, talent atau pengisi acara, property, produser, creative, production assistant, gimmick, cue card etc, sampai jadi sebuah acara live or taping, lumayan tambah ngerti. Apalagi bagi anda yang sangat interest dan punya passion di bidang ini. Recomended... Menyuguhkan acara TV yang menghibur, berkualitas dan mengedukasi, tentu tidak mudah. Dan saya yakin banyak insan di dunia pertelevisian yang memiliki visi dan misi mulia untuk senantiasa menghadirkan program berkualitas dan menginspirasi dan layak di tonton oleh berjuta-juta mata rakyat Indonesia. Salutlah untuk insan-insan kreatif ini. Pilihan yang tepat Mas Soni Marti Lova untuk membukukan pengalamannya sebagai senior creative handal -katanya ya-. Mungkin setelah membaca buku ini, ada yang terinspirasi untuk membuat sebuah film perjalanan insan-insan di balik layar kaca, sebagai sebuah apresiasi untuk perjuangan mereka. Semoga. Selamat membaca sahabat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun