[caption id="attachment_318972" align="aligncenter" width="647" caption="Anja Niedringhaus"][/caption]
Lagi, wartawan tewas ditembak seseorang berseragam polisi menjelang pemilu. Anja Niedringhaus, wartawati fotografer dari kantor berita Associated Press (AP) diberondong peluru saat meliput pemilu di Afghanistan hari Jumat, 4 April 2014 yang lalu. Wartawati asal Jerman berusia 48 tahun itu tewas seketika ketika seorang polisi menembak Anja dan temannya Kathy Gannon wartawati berasal dari Kanada di wilayah bagian timur provinsi Khost. Kathy menderita luka serius akibat tembakan itu. Demikian dw.de mengutip AFP pada Jumat, 4 April 2014.
Huffington Post menyebut bahwa Anja dan Gannon telah bekerja sama berulang kali di Afghanistan sejak 2001 saat invasi yang dipimpin oleh AS. Gannon, yang memiliki beberapa sumber di dalam kepemimpinan Taliban, adalah salah satu dari beberapa wartawan Barat yang diizinkan masuk ke Afghanistan selama pemerintahan kelompok militan pada 1990-an. Sumber disini.
"Anja dan Kathy bersama-sama telah menghabiskan bertahun-tahun di Afghanistan meliput konflik dan orang-orang di sana. Anja adalah wartawan yang bersemangat, hasil bidikan fotonya sangat dinamis, disukai, hangat dan sukacita bagi kehidupan. Kami sedih dan merasa kehilangan," AP Executive Editor Kathleen Carroll mengatakan dari New York. Sumber disini.
Serangan itu muncul menjelang pemilihan presiden Afghanistan hari Sabtu. Anja tewas di Jumat yang lalu adalah wartawan Barat kedua yang tewas selama kampanye pemilu setelah wartawan Swedia Nils Horner ditembak mati di Kabul pada 11 Maret. Sardar Ahmad, wartawan senior AFP Afghanistan, berada di antara sembilan orang ditembak mati, termasuk istrinya dan dua dari tiga anaknya, pada 20 Maret ketika sejumlah pria bersenjata menyerang hotel di Kabul yang dijaga ketat, Serena Hotel.
Tentang Anja, kompas.com menulis sepanjang karier jurnalistiknya, Anja dikenal karena keahliannya mendapat kepercayaan dari orang-orang yang akan dia potret. Dia sangat detail saat memotret, dengan komposisi dan cahaya yang tak hanya "bertutur", tetapi juga menjadi karya seni.
Selain di Afganistan, perempuan kelahiran Jerman ini juga pernah meliput medan perang di Kuwait, Irak, Libya, Jalur Gaza, dan Tepi Barat. Dia sudah berkali-kali meliput di Afganistan, setidaknya sejak 2001, bahkan sebelum bergabung ke Associated Press.
[caption id="attachment_318971" align="aligncenter" width="661" caption="Salah Satu Karya Anja Niedringhaus"]

Anja adalah penerima penghargaan Pulitzer pada 2005 untuk peliputan perang Irak. Dia juga menerima beragam penghargaan jurnalistik. Beasiswa bergengsi di bidang jurnalistik juga sudah dia dapatkan, seperti Nieman Fellowship. Sumber disini.