Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Makna Petugas Partai dalam Konteks Bahasa dan Undang-undang

15 April 2015   06:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:05 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_378417" align="aligncenter" width="630" caption="Puan, Jokowi dan Megawati di Kongres IV PDI Perjuangan 8 - 12 April 2015 di Sanur, Bali"][/caption]

Sumber Gambar

Frase petugas partai itu didengungkan pertama kali juga oleh Megawati pada saat kampanye nasional di Stadion Trikoyo, Klaten, Jawa Tengah, pada Sabtu, 5 April 2014.

“Begitu diumumkan bahwa kita lebih dari 20 persen artinya Pak Jokowi yang telah saya perintahkan sebagai petugas partai untuk menjadi calon presiden Republik Indonesia, maka dengan resmi beliau itulah pada pemilu presiden nanti, resmi menjadi calon presiden dari PDI perjuangan,”

Sejak itu, frase "petugas partai" menjadi frase yang dikenal dan digunakan secara luas dalam kegiatan politik dari kampanye pilihan presiden bahkan sampai sekarang. Terakhir frase itu diungkapkan lagi oleh Puan Maharani, putri Megawati Soekarnoputri yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Politik PDI Perjuangan yang sekaligus merangkap sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja di bawah Pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla 2014 - 2019.

Frase "petugas partai" kembali ramai dan dibicarakan oleh banyak kalangan, baik kalangan politisi, pengamat dan partisan. Pidato Megawati yang menjadi pemicunya. Pidato yang mengungkit frase petugas partai itu disampaikan oleh Megawati pada Kongres IV PDIP pada 8 - 12 April yang lalu di Sanur, Bali.

"Ingat kalian adalah petugas partai. Petugas partai itu adalah perpanjangan tangan dari partai," katanya saat menyampaikan pidato penutupan Kongres IV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Sanur, Bali, Sabtu, 11 April 2015.

"Kalau kalian tidak mau disebut sebagai petugas partai, silakan keluar dari partai," katanya. Ia menegaskan bahwa semua kader PDIP yang menduduki jabatan di legislatif maupun eksekutif di semua tingkatan adalah petugas partai.

Sebelumnya pada pidato pembukaan kongres itu, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk mengikuti kebijakan partai. Sebab, kata Megawati, Jokowi terpilih menjadi presiden lantaran diusung oleh PDI Perjuangan.

“Sangat wajar apabila presiden dan wakil presiden menjalankan garis politik partai karena kebijakan partai segaris dengan rakyat,” ujar Megawati dalam pidatonya ketika membuka Kongres PDIP di Sanur, Bali, Kamis 9 April 2015.

Pernyebutan petugas partai dalam pidato Megawati tersebut langsung menimbulkan kontroversi sebagaimana kita nikmati bersama di media massa daring dan cetak serta audiovisual. Kontroversi lebih pada siapa yang dimaksud oleh Megawati sebagai petugas partai tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun