[caption id="" align="aligncenter" width="579" caption="Ini Cara Menghindari Plagiarisme"][/caption]
Plagiarisme adalah perbuatan kriminal dalam dunia pendidikan. Permendiknas dan Undang-Undang Sisdiknas mengungkapkan bahwa sanksi plagiarisme berbeda sesuai status pelaku plagiarisme di institusi akademis. Pelaku plagiarisme untuk mahasiswa berbeda dengan dosen/peneliti/tenaga kependidikan. Tetapi yang jelas apabila plagiarisme terbukti maka bagi si pelanggar akan mendapatkan sangsi sebagaimaa diatur dalam Permendiknas No. 17 Tahun 2010 Dan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003.
Dari waktu ke waktu dengan berkembangnya era, bertambah pula sumber rujukan. Sumber rujukan tidak lagi berupa publikasi cetak, tetapi juga publikasi elektronik. Semua akademisi tentunya sudah tidak asing bagaimana menulis format publikasi cetak dalam lembar daftar pustaka (work cited) dalam suatu karya ilmiah tersebut, tetapi belum semua mengetahui bagaimana format penulisan publikasi elektronik yang benar, jelas, dan akurat.
Untuk menghindari klaim plagiarisme, pencantuman sumber publikasi sebagai rujukan dalam suatu karya ilmiah adalah suatu keharusan. Rujukan itu harus disebutkan dengan benar, jelas dan akurat. Untuk itu penulisannya harus menggunakan format tertentu yang disepakati oleh seluruh akademisi. Sia-sia suatu karya ilmiah yang baik, tetapi salah dan tidak benar dalam mencantumkan sumbernya. Untuk itu perlu dikuasai bagaimana format penulisannya.
Selama ini dikenal beberapa standar format dalam menuliskan rujukan di lembar daftar pustaka (work cited) dalam suatu karya ilmiah. Diantaranya adalah Modern Language Association (MLA), American Psychological Association (APA), dan lain-lain. Dalam tulisan ini akan merujuk pada Modern Language Association, khususnya dalam menuliskan publikasi elektronik sebagai rujukan dalam halaman daftar pustaka suatu karya ilmiah. Hal yang paling penting dalam MLA adalah bahwa penulisan format sumber rujukan yang berasal dari publikasi elektronik tidak dikenal penulisan URL (informasi alamat elektronik).
Format penulisan sumber rujukan dalam daftar pustaka sangatlah rigid, karena itu tanda baca perlu diperhatikan di samping spasi antar baris serta indentasi di baris kedua dan selanjutnya yang lebih menjorok ke dalam dibanding baris pertama.
Berikut petunjuk praktis bagaimana menuliskan publikasi elektronik berdasarkan jenisnya menurut Quent Carter, Ph.D. Solano College Library September 3, 2011.
1. Buku atau Rujukan Periodik dalam Database (Jasa layanan)
a. Pengarang Tunggal Format penulisan dalam daftar pustaka Author. Title. Place: Publisher, Date. Database. Medium. Date of access.
b. Majalah Format penulisan dalam daftar pustaka Author (if given). “Article Title.” Magazine. Date: Page #(s). Database. Medium. Date of access.
c. Suratkabar Format penulisan dalam daftar pustaka Author (if given). “Article Title.” Newspaper Day Month Year, ed. (if needed): Page #(s). Database. Medium. Date of access.