[caption id="attachment_328534" align="aligncenter" width="501" caption="Wartawan Penuh Resiko dalam Keseharian Hidupnya"][/caption]
Tulisan ini bukanlah hendak menakuti anda semua baik wartawan, ataupun partisipan dalam blog besar seperti Kompasiana yang melibatkan ratusan ribu anggota yang berbagi dalam tulisan untuk sharing dan connecting, tapi tulisan ini adalah berdasarkan pengalaman seorang wartawan di Jepang, Jake Adelstein yang dalam kesehariannya harus berhadapan resiko bahaya karena ia adalah wartawan yang meliput dunia gelap di Jepang, termasuk Yakuza di dalamnya. Harapan saya kita bisa mengambil pelajaran dari pengalamannya. Karena kita tahu bahwa Yakuza sudah masuk ke Indonesia. Silakan baca tulisan saya sebelumnya yang berjudul Yakuza Memberikan Donasi ke Capres dan Parpol Mana di Indonesia? dan Yakuza Masuk Indonesia, Ingin Ubah Citra Bikin Website Anti Narkoba.
Ancaman pembunuhan tersebut di atas bukan khayalan, tapi benar-benar terjadi pada wartawan Jake Adelstein, seorang warga AS pertama yang bekerja di harian Jepang terbesar di dunia yang beroplah 10 juta eksemplar per hari, Yomiuri Shinbun. Ancaman pembunuhan itu diucapkan oleh Tadamasa Goto pemimpin organisasi kriminal Goto-Gumi yang berbasis Tokyo.
Tadamasha Goto memang dikenal memiliki reputasi sebagai "John Gotti Jepang." Tadamasa adalah pemimimpin yang tak kenal ampun, ia dimisalkan akan "menabrakkan truk sampah ke dalam sebuah panti yang tidak membayar uang perlindungan."
Pada tahun 2005 Jake Adelstein menginvestigasi sebuah cerita tentang kongkalikong antara Tadamasa dengan FBI (Federal Berau Investigation) AS. Ia mencium bau tak sedap antara keduanya empat tahun sebelumnya, yaitu Tadamasha setuju untuk memberikan informasi kepada FBI tentang kegiatan Yamaguchi-gumi (Yakuza terbesar di Jepang) di AS, dan sebagai kompensasinya Tadamasha memperoleh entry visa ke AS untuk operasi transplantasi hati di California. Tadamasa melompati antrian panjang untuk transplantasi hati yang menyelamatkan nyawanya. Transplantasi hati itu dilakukan oleh seorang ahli bedah hati terkenal di dunia, dan setelah sukses transplantasi, sebagai imbalalannya ia menyumbangkan sejumlah besar uang ke rumah sakit yang sukses mengoperasinya. Tadamasa mengancam akan membunuh Jake Adelstein jika ia menulis cerita tentang hal itu. Salah satu bawahan Tadamasa memberinya pesan mengerikan: "Hapus artikelmu atau dibunuh."
Ancaman pembunuhan itulah yang akhirnya menyebabkan Jake Adelstein, isteri dan dua anaknya kembali ke AS dan dalam perlindungan polisi.
Jake sebagai wartawan yang malang melintang dalam penulisan investigatif dunia gelap di Jepang selama belasan tahun memberikan saran kepada Anda yang ingin menjadi Gokudokisha, atau lebih tepatnya, seorang wartawan yang menulis tentang Yakuza. Maka anda harus mengetahui beberapa aturan tidak tertulis, yang Anda diharapkan untuk mengikutinya. Aturan tidak tertulis itu adalah:
1) Jangan menulis tentang usaha kriminal yang sedang berlangsung atau front company kepanjangan tangan Yakuza.
2) Ketika menulis tentang Yakuza yang ditangkap karena pemerasan, penyerangan dan kejahatan lain, nada berita harus netral.
3) Yakuza yang ditangkap karena kejahatan seperti pencurian dan perampokan bersenjata harus diperlakukan sebagai anggota yang murtad dari Yakuza, karena rupanya Yakuza tidak membenarkan dua kejahatan itu. Kejahatan jalanan, seperti perampokan adalah terlarang juga buat Yakuza.
4) Ketika meliputi undang-undang baru yang mengatur Yakuza, reportase harus menyarankan dan menyetujui bahwa hukum sebenarnya merupakan serangan terhadap kebebasan sipil.
5) Jangan membuat lelucon tentang Yakuza atau kelompok Yakuza, baik secara individu ataupun pemimpin mereka.
Walaupun demikian Yakuza membedakan, jika anda seorang wartawan yang bukan bekerja untuk Yakuza, menulis hal-hal yang buruk tentang mereka, kadang anda akan mendapatkan teror atau intimidasi, tapi jika anda bekerja untuk Yakuza anda akan dianggap sebagai orang yang mengkhianati mereka. Tentu saja anda akan menerima konsekuensi yang menakutkan.
Selanjutnya Jake mengungkapkan beberapa contoh fakta terkait dengan aturan tak tertulis tersebut jika ada yang melanggarnya.