Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada Korban Pedofilia Kedua, JIS Surga bagi Pelaku Pedofilia Internasional?

25 April 2014   14:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:13 1588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13983864181272700485

[caption id="attachment_321296" align="aligncenter" width="542" caption="http://media.viva.co.id/thumbs2/2014/04/24/248908_kepala-sekolah-jis--timothy-carr--kiri-_663_382.jpg"][/caption]

Miris mengikuti kisah tragis anak-anak Indonesia yang menjadi korban pedofilia di Jakarta International School (JIS) di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Apalagi sikap tertutup yang ditunjukkan oleh JIS kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia.

Setelah AK (6), korban kekerasan seksual di Jakarta International School (JIS), Pondok Indah, Jakarta Selatan, bertambah. Korban kedua yang juga murid Taman Kanak-kanak (JIS) JIS bahkan menderita selama 3 bulan. "Kekerasan (seksual-red) terjadi sejak bulan Januari hingga pertengahan Maret," kata Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda di Jakarta, Kamis 24 April 2014 demikan berita Vivanews. Sumber disini.

Yang lebih miris lagi seperti yang diungkap oleh BBC, bahwa penjahat pedofilia buronan FBI William James Vahey pernah mengajar di Jakarta International School itu.

BBC menulis berdasarkan catatan FBI, ia diketahui pernah mengajar di Jakarta International School pada 1992 hingga 2002.

Di laman website mereka, FBI menulis bahwa korban-korban Vahey diduga sebagai siswa Amerika Serikat dan warga negara lain yang pernah dididiknya sejak 1972. "Sebuah USB milik Vahey yang diberikan kepada FBI mengungkap foto-foto porno anak-anak lelaki berusia antara 12 hingga 14 tahun dalam kondisi tertidur atau tidak sadarkan diri," tulis FBI.

Foto-foto itu diberi lokasi dan tanggal yang merujuk ke tempat-tempat ia pernah mengajar.

Lebih lanjut, FBI menyatakan bahwa ketika Vahey ditanya mengenai foto-foto tersebut, ia dilaporkan mengaku telah melakukan pelecehan seksual kepada anak-anak lelaki selama hidupnya dan ia memberi mereka obat tidur sebelum melakukan aksinya. Sumber disini.

Saat dikonfirmasi kepada Kepala Sekolah Jakarta International School (JIS) Timothy Carr, saat ditanyakan mengenai proses perekrutan Vahey di JIS, Carr tak dapat menjawab pertanyaan itu dengan lengkap. Pria yang baru empat tahun menjadi Kepala Sekolah di JIS itu mengaku bahwa itu adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab.

"Itu (Vahey menjadi guru di JIS) sudah sekitar 23 tahun lalu. Kala itu saya bahkan belum bekerja di tempat ini. Namun saya rasa sulit untuk mengecek latar belakang Vahey," kata Carr.

Carr beralasan bahwa di tahun 90an, teknologi belum canggih seperti saat ini. "Berbeda dengan saat ini yang sudah lebih mudah untuk mengecek seseorang melalui intenet," kata dia. Sumber disini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun