Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jangan Tunggu Istana Bertindak, Protes Seleksi Makan Siang di Istana Kompasiana Harus Bertanggungjawab!

15 Desember 2015   08:38 Diperbarui: 15 Desember 2015   11:55 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Penjelasan Pepih Kepada Kompas"][/caption]Sumber disini.

Ada simbiose mutualisme antara Kompasianer dan Kompasiana. Satu sama lain saling sinergi. Satu pihak memberi konten secara gratis, pihak lain diuntungkan dengan banyaknya kunjungan ke blog keroyokan ini, sehingga meningkatkan traffic pada blog. Ini jelas dan tidak terbantahkan.

Namun soal pemilihan Kompasianer makan siang di istana patut dipertanyakan transparansi pemilihannya. Karena di satu pihak, admin memberikan penjelasan yang bersayap dan subyektif misalnya hanya Kompasianer aktif dan hanya berdasarkan daya ingat. Apalagi adanya rumor bahwa sebenarnya sejumlah 250 orang jatah undangan, namun hanya 100 orang yang diundang dengan alasan waktu. Hal-hal inilah yang dituntut dan diprotes oleh rekan-rekan Kompasianer untuk dijelaskan oleh pihak Admin, karena bagaimanapun acara undangan di istana adalah acara resmi kenegaraan yang terkait dengan akuntabilitas istana dan Kompasiana yang perlu dipertanggungjawabkan.

Pihak Istana dengan memberikan kesempatan kepada Admin untuk menyeleksi para Kompasianer yang hadir pada acara makan siang di Istana adalah merupakan kepercayaan yang luar biasa dan kesempatan eksklusif, namun juga harus dipertanggungjawabkan secara jelas kepada publik. Pemilihan orang yang bisa masuk istana bukan hal yang sembarangan. Ini suatu hal yang serius dan perlu transparansi. Hendaknya Admin menyadari hal ini. Klarifikasi Admin adalah bentuk akuntabilitas dan pertanggungjawaban atas kepercayaan Istana kepada Kompasiana. Admin tidak bisa terus diam atau mendiamkan tuntutan atau protes Kompasianer tersebut. Jangan nanti malah membuat malu Istana dan Presiden Jokowi.

Sekali lagi Admin harus bersikap cepat dengan memberikan klarifikasi. Jika tidak, saya khawatir suara-suara protes semakin berkembang ke arah yang tidak jelas (sudah mulai ada yang mengaitkan dengan partai politik) yang nantinya bisa berimbas kepercayaan istana kepada Admin Kompasiana di masa mendatang akan hilang. Apalagi, pihak Istana juga masih memberikan kesempatan pada kunjungan akhir tahun Presiden ke Papua kepada dua Kompasianer untuk turut serta bersama Presiden naik pesawat kepresidenan.

-------mw-------

*) Penulis adalah Jokowi Lover yang lebih cinta Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun