Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Tentang Buah Simalakama

27 April 2015   05:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:39 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_380327" align="aligncenter" width="567" caption="Tentang Buah Simalakama"][/caption]

Sumber Gambar

-------oOo-------

Kemana lagi ku bawa diri pergi
semua jalan di depan harus dilangkah
buah simalakama telah berbuah
dipilih tak dipilih sama sulit terhadapi

rasaku tersemat lelah
nuraniku bak tertutup pelepah
laun lambat semua tak terpecah
aku dalam kuasa yang tak bergairah

waktu segera kan berlalu
semua akhirnya sama bagiku
diam atau bergerak pun sama
pilihan yang membawa luka

lalu kupilih yang mana?
jika keduanya berakhir duka
baiknya kupanjat doa
biar kudapat yang teringan akibatnya

------mw-------

*) Penulis adalah Jokowi Lover yang lebih cinta Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun