[caption id="attachment_378417" align="aligncenter" width="630" caption="Puan, Jokowi dan Megawati di Kongres IV PDI Perjuangan 8 - 12 April 2015 di Sanur, Bali"][/caption]
Frase petugas partai itu didengungkan pertama kali juga oleh Megawati pada saat kampanye nasional di Stadion Trikoyo, Klaten, Jawa Tengah, pada Sabtu, 5 April 2014.
“Begitu diumumkan bahwa kita lebih dari 20 persen artinya Pak Jokowi yang telah saya perintahkan sebagai petugas partai untuk menjadi calon presiden Republik Indonesia, maka dengan resmi beliau itulah pada pemilu presiden nanti, resmi menjadi calon presiden dari PDI perjuangan,”
Sejak itu, frase "petugas partai" menjadi frase yang dikenal dan digunakan secara luas dalam kegiatan politik dari kampanye pilihan presiden bahkan sampai sekarang. Terakhir frase itu diungkapkan lagi oleh Puan Maharani, putri Megawati Soekarnoputri yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Politik PDI Perjuangan yang sekaligus merangkap sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja di bawah Pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla 2014 - 2019.
Frase "petugas partai" kembali ramai dan dibicarakan oleh banyak kalangan, baik kalangan politisi, pengamat dan partisan. Pidato Megawati yang menjadi pemicunya. Pidato yang mengungkit frase petugas partai itu disampaikan oleh Megawati pada Kongres IV PDIP pada 8 - 12 April yang lalu di Sanur, Bali.
"Ingat kalian adalah petugas partai. Petugas partai itu adalah perpanjangan tangan dari partai," katanya saat menyampaikan pidato penutupan Kongres IV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Sanur, Bali, Sabtu, 11 April 2015.
"Kalau kalian tidak mau disebut sebagai petugas partai, silakan keluar dari partai," katanya. Ia menegaskan bahwa semua kader PDIP yang menduduki jabatan di legislatif maupun eksekutif di semua tingkatan adalah petugas partai.
Sebelumnya pada pidato pembukaan kongres itu, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk mengikuti kebijakan partai. Sebab, kata Megawati, Jokowi terpilih menjadi presiden lantaran diusung oleh PDI Perjuangan.
“Sangat wajar apabila presiden dan wakil presiden menjalankan garis politik partai karena kebijakan partai segaris dengan rakyat,” ujar Megawati dalam pidatonya ketika membuka Kongres PDIP di Sanur, Bali, Kamis 9 April 2015.
Pernyebutan petugas partai dalam pidato Megawati tersebut langsung menimbulkan kontroversi sebagaimana kita nikmati bersama di media massa daring dan cetak serta audiovisual. Kontroversi lebih pada siapa yang dimaksud oleh Megawati sebagai petugas partai tersebut.