[caption id="attachment_362134" align="aligncenter" width="630" caption="Email dari sahabat saya semalam pukul 22.36 wib QZ di ketinggian 39.893 kaki, speed 465 knot"][/caption]
Dikabarkan kemarin pagi sekitar pukul 06.17 wib pesawat milik maskapai Air Asia Indonesia berkode penerbangan QZ8501 hilang kontak dengan air traffic control (ATC) satu jam setelah take off dari Bandara Internasional Juanda Surabaya dan dijadwalkan landing pukul 08.30 waktu setempat di Bandara Internasional Changi, Singapura.
Namun sampai saat ini pesawat yang hilang kontak itu tak diketahui di mana rimbanya. Terakhir menurut Plt Dirjen Perhubungan Udara Djoko Murjatmodjo saat konferensi pers di Bandara Soeta, Cengkareng, Minggu 28 Desember 2014 menyebut bahwa saat itu terakhir pilot melaporkan kepada ATC Bandara Soeta Jakarta bahwa QZ8501 akan menghindari awan tebal di ketinggian 32.000 kaki dan meminta izin untuk menaikkan ketinggian ke 38.000 kaki. "Posisi terakhir saat hilang kontak di antara Tanjung Pandan dan Pontianak, kalau dari Tanjung Pandan itu ke arah timur selatan dikit. Posisi saat ini kita masih belum tahu selain pagi tadi jam 06.17 WIB kita hilang kontak," lanjut Djoko. Selengkapnya baca "Lokasi dan Penyebab Hilangnya Air Asia QZ 8501".
Pencarian pun dilakukan. Tim SAR, TNI-AU, tim bentukan Air Asia pun dengan cepat melacak keberadaan QZ8501. Tak kurang negara tetangga Singapura mengirim C-130 dan Malaysia pun mengirim 3 kapal perangnya, bahkan Korea Selatan mengirimkan kapalnya untuk melacak keberadaannya dan mencari agar QZ8501 segera ditemukan.
Pun publik di Indonesia turut berdoa demi keselamatan dan diketemukannya seluruh penumpang yang berjumlah 155 orang dan 7 orang kru pesawat tersebut.
Demikian juga seorang sahabat saya sebut saja namanya Wapa seorang eksekutif suatu perusahaan software dan hardware aviation di Bali. Ia turut membantu mencari QZ8501 yang hilang kontak tersebut dengan peralatan yang ia punyai dengan caranya sendiri. Semalam ia mengirim e-mail kepada saya tentang hasil pencariannya. Ia menemukan ada keanehan pada QZ8501 ternyata pesawat itu bukan terbang pada ketinggian 38.000 kaki seperti yang diketahui minta izin dari ATC untuk menghindari awan tebal di hadapannya dari posisi sebelumnya 32.000 kaki, ternyata pesawat itu malah berada pada ketinggian 37.893 kaki dengan kecepatan terbang 465 knot.
Lebih lanjut menurut sahabat saya itu pesawat QZ-8501 yang hilang kontak tersebut melakukan ditching (pendaratan di atas laut. Lihat gambar). Kesimpulan pesawat itu ditching saat ia membuka sistem dan meng-upload foto Captainnya. Berikut bukti yang ia kirimkan kepada saya melalui e-mail semalam pukul 22.36 WIB.
"Malam ini terjadi keanehan pada posisi monitor saya, system yg saya buka ternyata ada AWQ8501 di ketinggian 37,893ft dengan speed 465Knot.. Bener2 aneh.. Itu muncul setelah saya upload foto Captainya..," tulis sahabat saya itu di akhir e-mailnya kepada saya semalam yang saya terima pukul 22:36 wib.
[caption id="attachment_362135" align="aligncenter" width="360" caption="Gambar 1. Hasil upload foto Captain dari monitor suatu sistem "]
[caption id="attachment_362136" align="aligncenter" width="361" caption="Gambar 2. Hasil upload foto Captain dari monitor suatu sistem"]
[caption id="attachment_362137" align="aligncenter" width="360" caption="Gambar 3. Hasil upload foto Captain dari monitor suatu sistem"]