Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hasil Test BNN Klarifikasi Berita Kompasianer Soal Pilot Konsumsi Narkoba

27 Januari 2015   03:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:19 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_366211" align="aligncenter" width="549" caption="Konferensi Pers Soal Hasil Test Pilot AirAsia Terindikasi Narkoba 26 Januari 2015 di Kantor BNN Cawang Jakarta Timur"][/caption]

Sumber Gambar

Pada Kamis 1 Januari 2015 saya memberitakan tentang seorang pilot Air Asia berintial FI yang terindikasi mengkonsumi narkoba berdasarkan keterangan staf khusus Menteri Perhubungan Hadi Musthofa Djuraid. Pilot Air Asia rute Jakarta - Bali QZ7510 itu ditemukan telah mengkonsumsi narkoba. Pemeriksaan dilakukan sesaat setelah FI mendarat pada pukul 08.50 WIT. Semula, kata Hadi, FI akan kembali terbang ke Jakarta pada pukul 09.20 WIT dengan pesawat bernomor penerbangan QZ7511. Hadi mengatakan, yang bersangkutan juga akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Balai Kesehatan Penerbangan Kemenhub di Jakarta. Judul artikel reportase itu "Pilot AirAsia Indonesia QZ7510 Positif Pakai Narkoba"

Pada hari ini Senin, 26 Januari 2015, Kabag Humas Badan Narkotika Nasiona (BNN) Sumirat Dwiyanto menyatakan berdasarkan hasil asessment urine, rambut dan darah kapten FI, pihaknya menemukan dari hasil urine terkandung zat Codeine.

"Sementara dari hasil assessment rambut tidak ada indikasi narkotika," ujar Sumirat. "BNN sudah terima urine dan rambut kapten FI pada 1 Januari lalu. Dalam urine terkandung (codeine), tapi rambut tidak ada (Narkoba)," ujar Kepala Bagian Humas BNN itu saat memberikan konferensi pers di Kantor BNN, Jakarta.

Lebih lanjut, ungkapnya, awalnya Kapten Pilot FI diduga menyalahgunakan narkoba jenis morfin. Namun, hal itu katanya akibat pemberian resep obat dari dokter karena Kapten FI sempat menderita sakit tifus. Oleh karena itu, BNN menyimpulkan obat-obatan yang digunakan Kapten FI adalah atas resep dokter.

Sumirat juga mengungkap bahwa hasil laboratorium itu pun juga di-cross check dengan data dari Air Asia dan Balai Keselamatan Penerbangan. Dikatakannya memang ada pemakaian obat tertentu yang digunakan oleh Fapten FI.

"Setelah dicocokan ternyata yang bersangkutan memakai obat tersebut sesuai dengan resep dokter, sehingga tidak dapat dikategorikan sebagai pengguna narkotika," tutup Sumirat.

Senada dengan Sumirat Dwiyanto, Ketua Kelompok Medis Balai Kesehatan Penerbangan Kementerian Perhubungan Sri Ariyani mengatakan, Kapten FI menjalani pemeriksaan lanjutan pada tanggal 2 Januari 2015 yang mencakup pemeriksaan urine kuantitatif, pemeriksaan darah, dan pemeriksaan rambut.

"Dari hasil pemeriksaan itu, Kapten FI negatif dari penyalahgunaan narkoba," kata Sri.

Presdir Airasia, Sunu Widyatmoko dalam konferensi pers di kantor BNN, Jalan Mt Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Senin 26 Januari 2015 menjelaskan bahwa hasil final pemeriksaan FI kabar gembira di tengah pemberitaan jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Pihaknya mengaku lega kalau hasil assessment BNN menujukan negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun