Mohon tunggu...
Dwijayanti Rahayuningtyas
Dwijayanti Rahayuningtyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S-1 Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Pengaruh Penggunaan AHA sebagai Chemical Exfoliator

20 Mei 2023   09:35 Diperbarui: 20 Mei 2023   12:35 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Indonesia sebagai negara tropis dengan musim kemarau dan hujan. Hal ini menyebabkan suhu di Indonesia berkisar 32-34 derajat pada siang hari, jika belum mengalami musim hujan. Selain musim kondisi polusi dapat terjadi di berbagai perkotaan. Dengan kondisi cuaca yang ekstrem dan kotor, berbagai masalah kulit dapat terlihat. Kulit merupakan bagian pada tubuh manusia yang mempunyai luas paling besar dan terletak paling luar yang sangat penting bagi semua orang. Kulit wajah merupakan salah satu paling penting dan paling mudah terlihat oleh orang lain. Masalah kulit pada wajah yang paling sering dilihat adalah perubahan warna kulit menjadi kecokelatan, kulit kusam, dan lain sebagainya, tidak terkecuali masalah jerawat. Masalah jerawat ini nantinya akan memberikan dampak negatif lain yaitu munculnya flek hitam pada wajah yang dianggap mengganggu bagi beberapa orang.

Umumnya orang Indonesia memiliki 4 jenis kulit yaitu, normal, berminyak, kering, dan kombinasi. Kulit normal merupakan jenis kulit yang cenderung mudah dirawat, kelenjar minyak pada kulit normal menghasilkan sebum yang tidak berlebihan ataupun terlalu sedikit (seimbang). Kulit berminyak merupakan jenis kulit yang paling umum dimiliki oleh orang Indonesia karena orang yang paling banyak mempunyai kulit berminyak adalah orang yang tinggal pada daerah tropis. Tipe kulit berminyak mempunyai ciri-ciri yaitu, pori-pori besar, produksi sebum yang berlebihan, mudah muncul blackhead dan potensi jerawat yang cukup tinggi. Kulit kering merupakan tipe kulit yang mengalami kekurangan sebum (Wahyuningtyas et al 2015).

Kebanyakan orang akan berusaha untuk menghilangkan masalah kulitnya khususnya pada wajahnya yang merupakan faktor terluar penampilan mereka. Salah satunya adalah flek hitam yang sangat mudah terlihat di wajah. Oleh karena itu, untuk mengurangi dan menghilangkan flek hitam pada wajah bisa digunakan skincare yang berfungsi sebagai eksfoliasi. Eksfoliator adalah prosedur yang dipakai untuk mengatasi masalah anti penuaan, mengurangi atau menghilangkan kerutan, meningkatkan vitalitas dari kulit, tonus dan juga tekstur dari wajah (Novianti 2014). Namun kebanyakan orang menggunakan eksfoliator untuk mengangkat sel kulit mati dan membantu meregenerasi kulit dari bekas jerawat, sehingga kita mendapatkan kulit yang bersih dan sehat. Eksfoliator adalah prosedur yang paling sering digunakan dalam prosedur dermaestetik di dunia. Eksfoliator menggunakan larutan asam yang berbeda seperti, asam aslisilat, asam lakitik, asam glikolat dan lainnya (Wirasuta etal 2018). Dengan menggunakan larutan asam tersebut kulit melakukan revitalisasi dengan glukosaminoglikan, fibroblas, dan pembentukan kembali serat elastin dan kolagen. Sehingga penggunaan eksfoliator digunakan sebagai alternatif dibanding melakukan laser atau dermaabrasions. Seringkali orang salah membeli produk eksfoliator yang ingin digunakan karena kebutuhan dan kecocokan suatu produk pada setiap orang berbeda-beda berdasarkan jenis kulitnya, alergi terhadap suatu zat, dan masalah kulit yang dialami. Dari kesalahan itu justru menyebabkan kulitsemakin bermasalah.

Alpha Hydroxy Acids (AHA) adalah kelompok asam karboksilat dan bersifat hidrofilik. AHA disebut juga sebagai asam buah karena kebanyakan mereka secara umum terdapat dalam buah, contohnya asam sitrat dalam buah jeruk, asam malat dalam apel, asam tartarat dalam anggur (Yumas et al 2015). Tetapi tidak semua AHA merupakan komponen dari buah dimana asam glikolat dari tebu, dan asam laktat berasal dari susu. AHA sebagai pelembab sekaligus membantu pengelupasan kulit, cara kerjanya melalui proses keratinolitik karena sifat asamnya. AHA ini bekerja melalui lapisan teratas stratum korneum terlebih dahulu lalu ke lapisan terbawah dari stratum ini, proses ini tidak didapatkan pada asam lain selain AHA (Farhan et al 2019). AHA juga memiliki efek yang sungguh-sungguh besar kepada keratinasi/ penyusunan stratum korneum baru dan merangsang sintesa kolagen sehingga secara topikal berguna untuk beragam kondisi kulit dan kosmetika dimana efek biologisnya berhubungan dengan struktur kimianya bukan keasamannya. Keasaman kulit normal ialah sekitar 4,2-5,6 oleh sebab itu formulasi kosmetika diperlukan keasaman yang mendekati nilai tersebut.

Namun terdapat efek samping dari pemakaian AHA yakni iritasi dan sensivitas matahari. Gejala iritasi mencakup kemerahan, terbakar, gatal dan nyeri, maka konsentrasi yang dipakai sesuai dengan penggunanya. Kadar AHA yang dianjurkan 3%-8%, diatas itu, sebaiknya digunakan dibawah pengawasan dokter. AHA memiliki banyak jenis. Salah satunya asam tartarat. Asam tartarat adalah kristal putih diprotic asam organik dan merupakan salah satu asam utama yang ditemukan dalam anggur. Asam tartarat dengan molekul C4H6O6 merupakan senyawa organik turunan asam askorbat, dapat dipakai untuk membersihkan kulit dan pori-pori sehingga mengurangi tumbuhnya jerawat dapat memperhalus kulit, membuat kulit tampak lebih muda, membantu mengurangi keriput, menyamarkan noda dan membantu memperbaiki penampilan kulit secara keseluruhan. Hal ini karena AHA dapat mengangkat sel kulit mati sehingga yang tampak adalah sel-sel kulit muda dibawahnya.

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui apa saja manfaat yang dihasilkan saat menggunakan kandungan AHA BHA sebagai komposisi eksfoliator yang digunakan. Manfaat senyawa AHA yang terkandung di dalam skincare (Kotori et al 2015):

1. Mengeksfoliasi Kulit

Seiring bertambahnya usia, siklus sel kulit alami akan melambat, yang membuat sel-sel kulit mati menumpuk. Ketika terlalu banyak sel kulit mati yang menupuk pada wajah, akan membuat kulit terlihat kusam. Akumulasi sel kulit mati juga dapat meningkatkan masalah kulit mendasar lainnya, seperti kerutan, bintik-bintik penuaan, dan jerawat. Kemampuan eksfoliasi kulit ditentukan oleh jenis AHA yang digunakan. Sebagai aturan praktis, semakin banyak AHA yang terkandung dalam suatu produk, semakin kuat efek eksfoliasi kulitnya. AHA tidak hanya membantu menghilangkan sel-sel kulit mati tetapi juga membuka jalan bagi generasi sel kulit baru.

2. Mencerahkan Kulit

Pada saat acid ini mengeksfoliasi kulit, sel-sel kulit mati dipecah, sehingga sel kulit baru yang terungkap di bawahnya membuat tampilan yang lebih cerah dan lebih bercahaya. AHA dengan glycolic acid dapat membantu memecah akumulasi sel kulit, sementara produk dengan citric acid mampu mencerahkan kulit.

3. Mengembalikan metabolism penuaan kulit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun