Mohon tunggu...
Ouda Saija
Ouda Saija Mohon Tunggu... Dosen - Seniman

A street photographer is a hitman on a run.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kekerasan Terselubung oleh Guru dan Sekolah

8 Juni 2011   05:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:45 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_115108" align="alignleft" width="320" caption="Pejalan kaki terhindar dari kekerasan oleh pengendara sepeda tetapi pengendara sepeda menjadi rentan terhadap kekerasan dari pengendara mobil."][/caption] Dalam keadaan revolusi, pergantian kekuasaan dari kaum bermodal yang bekerjasama dengan pemerintah yang digantikan oleh kaum marginal, korban kekerasannya adalah golongan pemilik modal dan kongsinya di pemerintah.

Dalam keadaan evolusi, perubahan secara perlahan yang terjadi sangat lambat atau bahkan tidak dialami oleh satu generasi individu, tetapi perubahan terjadi pada generasi individu berikutnya, yang menjadi korban kekerasan adalah golongan kaum marginal.

Tindak kekerasan yang terjadi pada perubahan yang bersifat revolutif biasanya lebih dahsyat dan mengerikan karena merupakan tumpukan tekanan selama puluhan atau bahkan ratusan tahun. Tindak kekerasan pada keadaan evolutif terjadi secara terus menerus sehingga tak jarang itu dianggap sebagai sebuah kewajaran. Tak jarang pula pelaku dan korban tindak kekerasan tidak menyadari tindak kekerasan tersebut.

Misalnya sebuah sekolah atau seorang guru yang menerapkan pendidikan tidak kritis yang hanya menyiapkan tenaga kerja bagi pasar tanpa bisa mengubah keadaan kesejahteraan dan keberlangsungan hidup seorang siswa sebenarnya telah melakukan tindak kekerasan terhadap siswa tersebut karena mengkerdilkan kemanusiaan siswa tersebut.

Meskipun tak jarang sekolah dan guru juga merupakan korban kekerasan dari hirarki kekuasaan yang lebih tinggi. Namun sebenarnya guru dan sekolah bisa menjadi agen perubahan dengan memutus rantai kekerasan terselubung dari hirarki kekuasaan yang lebih tinggi.

[aphorisma pendidikan kritis]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun