Mohon tunggu...
Ouda Saija
Ouda Saija Mohon Tunggu... Dosen - Seniman

A street photographer is a hitman on a run.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Perpaduan Lensa Vintage dengan Kamera Terkini Hasilkan Sensasi dan Ekstase Berseni

28 Desember 2017   08:40 Diperbarui: 28 Desember 2017   11:31 2585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai tipe adaptor lensa | dok. pribadi

Ada banyak alasan sesuatu yang vintage atau lawasan itu menjadi tren lagi. Seperti layaknya mode pakaian dan yang lain seperti motor, mobil, dan rumah, gaya lawasan bisa menjadi sebuah alternatif ketika kita bosan dengan yang serba modern, cepat, dan otomatis. Kadang kita hanya ingin bernostalgia, kadang barang-barang lawas sayang dibuang, kadang juga kita ingin berbeda, tidak ingin seperti kebanyakan orang. Demikian pula ada banyak alasan seorang fotografer memakai lensa vintage alias lensa lawasan.

Hasil jepretan lensa vintage Canon FD | dok. pribadi
Hasil jepretan lensa vintage Canon FD | dok. pribadi
Perkembangan terakhir di dunia fotografi adalah dikembangkannya kamera sistem mirrorless. Sistem ini sekarang sudah berkembang pada tahap bahwa kualitas dan kecepatannya bisa sama dengan kamera DSLR. Keunggulannya adalah bahwa kamera ini tanpa kaca reflex sehingga bisa lebih kecil dan lebih ringan. Karena hal ini banyak fotografer berpindah dari sistem DSLR ke sistem mirrorless. Beberapa orang enggan berpindah sistem dan tetap bertahan memakai DSLR karena enggan sudah terlanjur punya banyak lensa. 

Namun sekarang hal ini sudah bukan alasan lagi karena beberapa pabrikan memproduksi converter atau adaptor yang bisa menghubungkan lensa lawasan dengan kamera model terbaru. Adaptor manual harganya cukup terjangkau, tetapi adaptor dengan fungsi AF harganya lebih mahal. Tipe adaptornya pun bermacam-macam tergantung lensa dan kamera yang akan dihubungkan.

Warna dan bokeh lensa lawasan yg lembut | dok. pribadi
Warna dan bokeh lensa lawasan yg lembut | dok. pribadi
Alasan kedua memasangkan lensa lawasan dengan kamera mirrorless baru adalah karena alasan harga. Harga lensa dengan teknologi terkini bisa lima sampai sepuluh kali lipat lensa lawasan. Misalnya lensa vintage 50mm dengan F1.4 harganya berkisar satu sampai satu setengah juta rupiah. Sedangkan lensa dengan teknologi terbaru berkisar antara tujuh sampai lima belas juta rupiah. Memang lensa terbaru biasanya mempunyai fasilitas anti getar dan auto fokus yang canggih. Namun dengan sedikit latihan kecepatan memfokuskan lensa dan menahan agar foto tidak goyang bisa dilakukan dengan baik. Kalau uang tidak menjadi masalah membeli lensa terbaru adalah sebuah pilihan yang bagus.

Tajamnya nggak kalah dari lensa terkini | dok. pribadi
Tajamnya nggak kalah dari lensa terkini | dok. pribadi
Ada banyak lensa vintage yang bisa dipadukan dengan kamera mirrorless dengan tambahan adaptor. Lensa-lensa Nikon seri AI atau AIS biasanya kualitasnya sangat bagus. Lensa Canon seri FD hasilnya juga tak kalah bagus. Bokeh yang dihasilkan sangat halus dan enak dipandang mata. Harganyapun juah lebih murah dari lensa-lensa terbaru. Karena lensa lawasan tidak ada lagi yang dijual baru, jadi kebanyakan adalah lensa bekas. Ketika membeli lensa bekas ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti apakah lensanya berjamur, ada fog, blade-nya kering dan buka-tutup secara normal, fokusnya tidak meleset.

Dengan latihan fokus subjek bergerak tidak sulit | dok. pribadi
Dengan latihan fokus subjek bergerak tidak sulit | dok. pribadi
Lensa-lensa lebih tua dengan mount M42 biasanya harganya lebih murah tetapi foto yang dihasilkan tidak terlihat murahan. Lensa dalam tipe ini termasuk buatan Takumar dan juga lensa-lensa buatan Rusia dan bekas Jerman Timur. Lensa-lensa lawasan ini memang paling bagus untuk membuat foto hitam-putih. Meskipun untuk membuat foto berwarna juga bisa sangat bagus tetapi beberapa lensa menghasilkan purple fringing atau pinggiran berwarna ungu untuk kontras warna yang tinggi. Tetapi hal ini bisa dengan mudah diatasi pada saat editing dengan program komputer.

Cocok untuk street photography | dok. pribadi
Cocok untuk street photography | dok. pribadi
Bagi saya pribadi memotret dengan lensa vintage sangat mengasyikan. Fotografi bagi saya adalah seni. Dalam berkesenian, hasil dan proses sama pentingnya. Proses memotret yang perlahan, penuh perhitungan, sentuhan-sentuhan pada tombol-tombol dan ring fokus bisa menghadirkan sensasi dan ekstase pada si juru potret. Foto yang dihasilkan dari proses yang hati-hati penuh pertimbanganpun akan terasa lebih nikmat, lebih artistik.

Berbagai tipe adaptor lensa | dok. pribadi
Berbagai tipe adaptor lensa | dok. pribadi
Selamat mencoba menggabungkan lensa lawasan dengan kamera baru dan merasakan sensasi dan ekstase berseni-fotografi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun