Mohon tunggu...
Ouda Saija
Ouda Saija Mohon Tunggu... Dosen - Seniman

A street photographer is a hitman on a run.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Gembala Bodoh dan Setangkai Bunga

20 Mei 2012   14:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:03 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sasaki secara teori adalah samurai terbaik di negeri Sakura. Pedangnya yang lebih sedepa bisa membelah burung walet yang terbang rendah memburu serangga di sawah-sawah sehabis panen. Tak jarang dia menyabetkan pedang pada setangkai bunga dengan potongan yang begitu sempurna. Saking sempurna sabetannya, embun di kelopak bunga itu tak bergeser satu milipun ketika dia memetik bunga dengan pedang panjangnya. Kehebatannya meruntuhkan nyali para lelaki dan menggetarkan dada para wanita belia.

13375236051865788667
13375236051865788667

Ketika berjalan pulang sambil menenteng bunga untuk menghiasi vas bunganya yang halus dan bercitarasa dia bertemu anak gembala yang sedang meniup seruling dari batang jerami di depan setangkai bungai.

1337523689215104058
1337523689215104058

'Hai gembala bodoh, apa yang kamu lakukan?'

'Aku sedang meniup seruling untuk bunga ini.'

'hahahaha dasar konyol dan bodoh. Tetap saja bunga itu akan layu dan rontok.'

'Bunga yang kau bawapun akan layu dan rontok.'

1337523754689497597
1337523754689497597

'Tetapi aku akan menjadikannya istimewa dengan memajangnya di vas bunga yang mahal.'

'Kau menyia-nyiakannya dengan tak memberinya kesempatan melayu. Hakekat bunga adalah layu, rontok, dan menjadi buah.'

13375238191176956507
13375238191176956507

(Withered and grow, sebuah keindahan)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun