Pertama kali mencicipi pempek dalam arti yang sesungguhnya adalah ketika aku bertemu dengan seorang perempuan yang kemudian menjadi mantan pacar. Perempuan inilah yang mengajari makan pempek dengan baik dan benar.
Ya, perempuan ini yang menjadi ibu dari tiga anakku. Hehehehe.
Sebelumnya makan pempek ya biasa saja. Kurang begitu suka. Nah, pas kuliah di Unsri Bukit Besar zaman bingen, ada warung pempek murah meriah enak di gerbang masuk-keluar Unsri. Warung kaki lima ini buka sekitaran pukul 16.30. Iseng pulang kuliah, makanlah kami di warung ini.
Ada martabak, pempek lenjer, pempek telok kecik, pempek telok besak. Pilihan pertama pempek telok kecik. Waktu makan ya cuma dicocol saja itu cuka. Nah, si pacar makan pempek, setelah dicocol eh cukanya langsung diminum. Celeguk. "Ini caro makan pempek yang bener," katonyo. "Cubolah !".Â
Besak-besak di pelembang selama ini jadi salah makan pempek. Walah. Dan, langsunglah ikut sang pacar. Pempek dicocol dan celeguk minum itu cuka. Hasilnya, bukan main. Terkejutlah lidah dan tenggorokan karena cuka yang pedas. Untung masih bisa ditahan.
Pengalaman itu tak membuat kapok dan akhirnya malah ketagihan, malah makin nikmat, tak makan pempek seminggu saja rasanya bagaimana begitu. Apalagi kalau pempeknya digoreng garing. Hemmmmm. Dimakan lagi panas eh anget. Sep sep sep. Lemak nian. Hik. Sayang tempat makan pempek itu sudah tak ada lagi.
Pendek kata, lalu berkelana, kini di punggung bukit barisan Sumatera, Lahat. Lima sampai tujuh jam perjalanan darat. Jadi berburulah mencari ke sana ke mari tempat makan pempek yang enak di Lahat untuk mengobati kangen pempek pelembang. Â Pempek Wong Kito di samping Kantor Pos Lahat, di belakang Pasar Lematang Lahat menjadi salah satu rekomendasi kalau kangen pempek Palembang. Di Jalan Prof Emil Salim, pempek Wong Kito buka mulai pagi sampai malam, tentunya tergantung persediaan.
Check it dot nih photonya ya.
Ada pempek kecil. Heeemmm. Ini enak bro and sis, opa dan oma, mbah kung dan mbah putri, adik dan kakak. Pempeknya lembut dan hik rasa ikannya pas. Dicocol sama cuka dan diceleguk cukanya. Kalau tak diminum cukanya ya belum makan pempek. "Cuko dak becuko hargo samo". Demikianlah salah satu guyonan wong kito soal pempek.