Berbicara kependudukan, tidak lagi berbicara mengenai keluarga berencana aliasKB. Berbicara kependudukan sudah harus berbicara dalam konteks yanglebih luas lagi yaitu kemiskinan, kesejahteraan, kesehatan ibu dan anak dan juga keadilan. Berbicara mengenai kependudukan harus sudah berbicara mengenai investasi pada sumber daya manusia.
Demikian sebagian dari pokok-pokok pikiran yang disampaikan oleh Kepala BKKBN, Surya Chandra Surapaty pada kuliah umum di Program Pascasarjana Kependudukan Universitas Sriwijaya, Padang Selasa, Bukit Besar Palembang. Kuliah umum yang diikuti oleh mahasiswa Pascasarjana Kependudukan ini juga diikuti oleh mahasiswa dari Fakultas Ekonomi, Sosial Politik dan juga Pertanian. Dosen-dosen dari berbagai fakultas juga hadir.
Satu yang bikin para peserta terhenyak adalah ketika Chandra mengajak dialog seorang mahasiswa di depan dan meminta sang mahasiswa untuk menceritakan siapa dirinya mulai dari bangun tidur hingga ke kuliah umum. Setelah bercerita panjang lebar untuk memotivasi dan juga berkaca diri. Satu yang bikin kembali peserta tertendang batinnya adalah Chandra mengajak untuk selalu berdoa pada Allah ketika memulai sesuatu kegiatan agar dimudahkan segala urusan dan diridhoi Allah.
“Investasi sumber daya manusia itu penting. Dulu negeri tetangga itu belajar keIndonesia. Mendatangkan guru-guru dari Indonesia. Sekarang karena mereka memang fokus. Mereka lebih maju dari kita. Lihatlah Korea pasca perang saudara. Jepang dengan restorasi meiji. Itu semua adalah SDM yang dibangun dengan serius. Ini ketinggalan kita dan akan kita terus perbaiki agar kita bisa maju bersama-sama dengan negara maju itu,” kata Chandra yang berhenti menjadi dosen di Unsri untuk terjun ke dunia politik, menjadi anggota DPR RI.
Mendengarkan kuliah umum Kepala BKKBN ini selama lebih kurang dua jam tak membuat mengantuk. Suasana pembelajaran yang dialogis. Dan ada satu hal juga yang cukup menarik yaitu setiap penanya mendapat gimmick dari BKKBN.
Upss, terakhir, Chandra meminta pada mahasiswa yang masih muda-muda untuk membangun cita-cita masa depannya dan berharap menjadi agen BKKBN, mulai dari diri sendiri, keluarga, keluarga berencana, sampai no drug please.
“Sampaikan salam petugas KB. Yang dijawab sambil mengepalkan tangan oleh semua peserta, sehat, semangat, luar biasa.”
Tak terasa jelang Jumatan. Sempat temu kangen dengan sesama kolega ketika masih menjadi dosen di Unsri. Chandra pun akhirnya meninggalkan Pascasarjana Unsri. Revolusi mental yang disampaikannya tadi tertinggal dan kemungkinan beranak pinak.
Lets check it dot gambarnya ya.
Salam Kompasiana