Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Jangan Bunuh Istrimu Walau Cemburu, Marah dan Benci

8 Juni 2021   16:12 Diperbarui: 8 Juni 2021   16:13 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://clipart-library.com

Entah iblis  apa yang merasuki seorang lelaki yang cemburu dan nekat serta tega membunuh istrinya dengan menenggelamkan kepalanya di sungai. Iblis memang sedang sial karena dia disalahkan. Ini pembunuhan yang sangat menyakitkan. Sungguh ketika tidak bisa bernafas dan tersedak serta paru-paru penuh air. Meledaklah sistem pernafasan.  Air sungai yang dingin pun kalah dengan tubuh korban yang dingin.

Jawaban pelaku seperti yang diungkapkan oleh Kepala Desa Sunvao Gempa, Nawawi sungguh mengguncang nyali. Pelaku mengaku sedang membunuh iblis (1). Istri yang kepalanya ditenggelamkan di sungai disebut dengan iblis.

Cemburu itu bumbu cinta. Cemburu buta bisa membutakan mata hati. Hati yang tadinya berbunga ketemu dengan pacar atau istri, membuncah bahagia bisa berubah menjadi benci dan buta hati ketika melihat pacar atau istri.

Marah itu juga tanda cinta. Kalau hubungan suami istri tidak ada marahan. Patut dipertanyakan hubungan tersebut. Jikapun ada yang marah hendaknya itu sebagai penanda, pengingat kalau suami tidak suka dengan perbuatan istrinya. Marahnya pun sebenar dan harus pada substansinya.

Benci. Nah ini sudah tahap retak yang memang tidak mudah untuk diperbaiki hubungan suami istrinya. Bila benci harus ada ukurannya jangan sampai berlebihan. Kalau berlebihan bisa lepas kendali yang berakhir dengan pidana, bisa KDRT bisa juga pembunuhan.

Kalau sudah benci artinya sudah tidak adakah sedikitpun rasa kasih ketika melihat orang yang dicintai setidaknya pernah dicintai. Kalau memang sudah tidak ada lagi seperti air bah yang menyapu pasir dan batu di sungai setidaknya bisa menggugat cerai.

Andaikan tak boleh bercerai paling tidak untuk saling menjaga diri masing-masing untuk tidak bersinggungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa tips untuk ini dan ini sudah terbukti ampuh dilakukan oleh beberapa teman yang oleh beberapa hal tidak bisa bercerai. Sakit memang tetapi tips ini boleh dicoba.

Satu, bisa pindah kerja keluar kota, ataupun kegiatan lainnya yang jauh. Dengan demikian ada jeda, tidak akan bertemu satu sama lain dalam waktu yang lama.

Dua, berhentilah memprovokasi satu sama lain atau mencari perhatian agar tidak berinteraksi baik secara verbal maupun fisik. Bisa saja salah satunya menjebak untuk membuat keributan. Sekarang itu sudah seperti Tom and Jerry, semua pasti ada maksud. So jangan minta atau membuat perhatian satu sama lain.

Tiga, jangan gunakan nomor pokok wajib pajak (NPWP) suami atau istri secara diam-diam. Ini bahaya. Pisahkanlah agar tidak ada hubungan secara NPWP. Boleh percaya boleh tidak karena suatu waktu bisa menjadi bahan pemicu pertengkaran.

Empat, buanglah rasa ingin mengingatkan suami/istri atau pernah "suami/istri" mengenai hal-hal kecil, seperti misalnya soal pakaian, makanan ataupun soal tagihan listrik air dan gas. Belajarlah tahu diri satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun