Pidato politik Megawati Soekarno Putri yang merupakan Ketua Umum PDI Perjuangan bisa ditafsirkan bermacam-macam. Ada yang menafsirkannya sebagai sindiran untuk Ganjar Pranowo yang dianggap "ambisius nyapres" dan bisa juga ditafsirkan kalau kader PDI Perjuangan itu harus bekerja keras untuk masyarakat dan partai. Pidato Megawati bisa dilihat di sini.
Pidato itu multitafsir, tergantung sudut pandang mau dibawa ke mana. Kecuali, kalau pidato itu menyebut nama misalnya, "Mas Ganjar kamu itu terlalu ambisius untuk Nyapres ya" atau "Mas Ganjar kamu itu berhentilah main Medsos". Ini jelas dan tidak multitafsir.
Lalu bagaimana dengan pernyataan Megawati kalau enggak mau jadi petugas partai harus out atau keluar. Ini jelas. Walau sebenarnya kalau sudah menduduki jabatan eksekutif seperti presiden, gubernur, walikota/bupati itu sudah seharus semestinya embel-embel petugas partai menjadi formalitas yang jelas tapi samar.
Individu yang sudah terpilih melalui Pilpres dan dilantik sebutannya Presiden Republik Indonesia bukan presiden partai pengusung bla, bla, bla. Gubernur juga bukan gubernur partai pengusung bla, bla, bla tetapi Gubernur Sumatra Selatan, misalkan. Demikian pula dengan walikota/bupati bukan bupati/walikota partai pengusung tetapi walikota/bupati suatu daerah.
Ganjar Pranowo tetap Gubernur Jawa Tengah. Walaupun orang partai politik menyebutnya sebagai anggota PDI Perjuangan, petugas partai. Ganjar sendiri mengakui sebagai orang PDI Perjuangan. Kader militan. Bahkan Ganjar sendiri setuju dan nurut sebagai petugas partai PDI Perjuangan. Ini pengakuan Ganjar.Â
Lalu persoalannya di mana? Tidak ada persoalan. Kalau beda pendapat dan gesekan satu sama lain wajar. Tidak ada dalam sebuah partai yang anggotanya itu tidak berpendapat.
Ganjar moncer (974 ribu pelanggan/subscriber youtube) di Medsos, itu bisa memiliki tafsir macam-macam. Pertanyaan yang bagus adalah kenapa mesti dicurigai? Bukannya dicurigai mau jadi presiden? Menjadi presiden itu hak semua orang yang memenuhi syarat.
Apakah Ganjar akan berhenti bermain-main dengan Medsos? Sudah pasti tidak. Bagi Ganjar, (ini tafsir) bekerja sambil main Medsos itu harus untuk membangun komunikasi komunal yang luas. Â Medsos Ganjar itu Medsos kerja bukan Medsos lebay, Medsos wajar. Itu media komunikasi. Apa yang dilakukannya, dikerjakan disebarluaskan melalui Medsos.
Justru sebenarnya eksekutif dan legislatif serta juga yudikatif harus bermain Medsos, agar apa yang dilakukan bisa tersebar luas tanpa sekat. Viralkan. Bukan memviralkan yang negatif. Viral yang positif. Viral positif itu susah dan butuh kerja keras dibandingkan viral negatif.
Eksekutif yang bermain Medsos itu adalah orang-orang yang lentur dalam menghadapi masyarakat yang beraneka ragam. Di lapangan  itu segala sesuatu bisa terjadi. Biarpun ada proses editing tetapi tidak banyak yang bisa dilakukan.