Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kondom, dari Nikmat ke Musibah

21 Juli 2019   18:18 Diperbarui: 21 Juli 2019   18:18 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa hari terakhir, persoalan kondom kembali mencuat. Bukan karena ditolak oleh masyarakat atau dianggap tabu tetapi karena menjadi salah satu penyumbat saluran air di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan. (sumber 1 dan 2).

Nakal itu lelaki yang membuang kondom sembarangan, apalagi kalau sengaja dibuang di wc. Mikir nggak ya kalau kondom itu bisa membuat saluran air mampet. Kalau mampet kan,  wah  woh.

Kondom itu liat dan ulet. Susah bocor kecuali kalau terkena benda tajam. Kalau terkena benda tumpul dan hanya untuk menerobos belukar elastis kemungkinan bocornya sangat tipis.

Ada aneka rasa. Silahkan dicoba. Kalau sudah dipakai, jangan dibuang ke WC! Mo menghilangkan jejak ya. Apalagi di saluran yang mampet di Mega Kuningan juga ditemukan celana dalam. Hadeewww. Aneh, itu pasangan suami istri.

Kondom bekas pakai tinggal dibuang di tempat sampah. Dibungkus tisu dulu biar nggak  beleceran.  Demikian pula celana dalam. Suami jangan hanya bisa memakai saja tetapi tak bisa menanganinya usai dipakai. Silahkan diklik ini untuk penanganannya secara sederhana. 

Sudahlah. Kondom memang nikmat dan tenang serta membuat bahagia hubungan suami istri tapi jangan dibuang sembarangan! Bisa buat saluran pembuangan limbah meluap.  Lah  kalau musim hujan, apa nggak bikin banjir, dari nikmat ke musibah itu namanya. "What kondom bikin banjir?" Kalau ada yang buat judul berita seperti itu, lalu mau nyalahin siapa?

Salam Kompal

Salam dari Puncak Bukit Barisan Sumatra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun