Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Beda Politik Praktis Pedagang dan Politikus

14 September 2018   19:32 Diperbarui: 15 September 2018   14:10 2091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harga kebutuhan pokok yang terus mengalami penurunan sejak awal September ini membuatnya sudah tidak seksi lagi untuk menjadi isu media massa dan juga isu para politikus. Harga kebutuhan pokok kemungkinan besar akan mengalami keseimbangannya pada awal Oktober ini.

Mohon maaf penulis bukan ahli ekonomi ataupun politikus yang pandai goreng menggoreng isu dan pandai mencari keuntungan dari isu. Penulis hobi menggoreng telur dan juga nasi goreng serta demen dengan ubi goreng.

Telur ayam yang sempat meroket setelah Lebaran dan kemudian menjadi isu yang seksi di panggung nasional kini sepi. Sesepi ketika penjual bakso di depan Terminal Nendagung Kota Pagaralam menahan untung ketika menjual bakso telur. Bakso telur tetap dijual Rp 12 ribu permangkok, walau bulan  Juli lalu harga telur di kisaran Rp 30 ribu perkilogram.

Telur yang sekarang sudah turun harga jadi Rp 20 ribu perkilogram I Foto: OtnasusidE
Telur yang sekarang sudah turun harga jadi Rp 20 ribu perkilogram I Foto: OtnasusidE
Bahkan di Bulan Agustus, Ketua MPR Zulkifli Hasan langsung menyampaikannya pada Presiden di Sidang Tahunan MPR 2018 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018). "Pak Presiden, ini ada titipan dari emak-emak agar harga bahan pokok terjangkau," kata Zulkifli. (1)

Kini setelah harga telur dari Rp 22.500 perkilogram awal September dan kemudian hari Jumat (14/9) turun lagi menjadi Rp 20 ribu perkilogram. Semua sepi. Sepertinya harga telur dan ayam potong yang juga sempat heboh nyungsep entah ke mana.

Hanya sepasang suami istri yang menjual gado-gado di kawasan Kampus POM IX Palembang yang tersenyum. "Alhamdulillah, berkat sabar. Telur naik jual gado-gado pake telur tetap Rp 14 ribu per bungkus dan kini harga telur turun, harga gado-gado masih tetap Rp 14 ribu per bungkus pakai telur. Tak pakai telur Rp 12 ribu per bungkus," kata Mas Rob.

Gado-gado di Kampus POM IX Pakai Telur Rp 14 Ribu Per Porsi, Nggak Pakai Telur Rp 12 Ribu Per Porsi I Foto: OtnasusidE
Gado-gado di Kampus POM IX Pakai Telur Rp 14 Ribu Per Porsi, Nggak Pakai Telur Rp 12 Ribu Per Porsi I Foto: OtnasusidE
Setelah telur dan ayam potong, kini tempe pun menjadi seksi. Tempe disebut setipis kartu ATM dan tempe menjadi mahal karena kacang kedele sebagai bahan baku utamanya terkena imbas kenaikan dollar Amerika Serikat. Pedagang tak mau menaikkan harga karena takut orang nggak ada yang mau beli. 

Di dusun kami yang berada di Punggung Bukit Barisan Sumatra, ada warung nasi di depan rumah dinas walikota Pagar Alam. Si pedagang masih menjual Rp 500 per potong untuk tempe dan tahu isi. Jadi jangan heran kalau warungnya penuh terus dan banyak ASN yang tak sempat pulang, makan siang di situ.

Makanan itu jangan dipolitisir. Semua akan mencari jalan sendiri. Tentu dengan catatan si orang itu mencari makan dengan bekerja maka rezeki itu akan datang. Bisa jadi datangnya lambat, tetapi dia akan tetap datang pada waktunya. 

Nasehat si kaki kupu-kupu pada satu waktu ketika aku bekerja tak mengenal waktu hingga hampir melupakan dirinya dan anak-anak selalu terbayang. Rezeki itu sudah ada yang mengatur. 

Kalau hari ini hanya semangkok maka rezeki itu hanya semangkok. Rezeki itu kadang ditahan dulu karena memang belum waktunya. Pada akhirnya rezeki akan mengalir sesuai dengan usaha yang telah dikeluarkan.

Rezeki juga terkadang ada pada istri. Istri yang rezekinya sedang deras mengalir jangan sampai sombong dengan suami yang mungkin sedang seret atau gagal. Rezeki juga ada pada anak. Rezeki itu misteri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun