Kejurnas Tenis Bupati Lahat V sudah berakhir minggu lalu. Setelah melihat-lihat foto. Eh, ternyata ada juga foto-foto yang bagus yang belum keluar.
Ada ibu-ibu yang sedang merajut ketika menunggui anaknya bermain tenis. Ada yang menggantikan grip raket tenis anaknya yang akan main.
Aksi-aksi para petenis juga ternyata enak untuk dinikmati. Ada yang mengambil bola dari selangkangan. Upss. Maaf bukannya parno. Tapi itu adalah usaha terakhir ketika ada bola yang harus dikejar dan bola berada di belakang lapangan dan petenis tertinggal sehingga harus akrobatik untuk mengembalikan bolanya.
Lapangan tenis Tiara Remaja Lahat untuk lebar belakang base line memang kurang panjang. Jadinya kalau ada penonton yang ingin lewat, pertandingan harus dihentikan. Bersyukurnya, ternyata semua bisa maklum dan itu malah dianggap sebagai iklan. Penonton yang lewat di belakang pemain itu biasanya harus lari termasuk ibu-ibu.
Usai pertandingan. Hemmm. Mereka adalah anak-anak muda yang sedang berjuang untuk menggapai prestasi yang lebih tinggi. Yang wefie. Hik dipersilahkan.
Lah yang sudah berumur. Ya jangan dikira tidak melawan. Mereka yang berumur dan bermain di ganda umum pun menunjukkan sisa-sisa keperkasaan dan kecantikannya serta kegagahannya.
Judulmu itu mang dak nyambung. Siapongomong? Hubungan antara merajut dan kejurnas tenis adalah kasih ibu itu sepanjang dan selebar lapangan tenis, salah oi sepanjang umur. Ibu tak akan melepaskan anaknya tanpa doa dan juga harapan agar si anak berprestasi lebih tinggi lagi. Amiin
Payo diaturi. Â Lets check it dot. Minta maaf nianAdmin. Gambarnyobanyak.
Salam Kompasiana
Salam KOMPAL