Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Harga Kopi Naik Tinggi, Kemudian Turun Tajam

14 Juli 2016   10:55 Diperbarui: 14 Juli 2016   11:07 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para petani kopi di Lahat sebelum lebaran sempat menikmati harga kopi Rp 21.500 perkilogramnya.  Setelah lebaran harganya turun tajam menjadi Rp 17.000 per-kilogram. Kondisi ini membuat petani kopi di Lahat pun menjadi kecewa. Para petani berusaha untuk menjual kopi pada harga tinggi tetapi hal tersebut tak terkejar karena kopi masih basah pada saat sebelum lebaran.

“Saat ini ya kecewa. Sebelum lebaran harganya masih di kisaran Rp 20.500 sampai Rp 21.500. Sekarang harganya anjlok jadi Rp 16.500 sampai Rp 17.000,” kata Santoso petani di Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat.

Gumay Ulu merupakan salah satu daerah penghasil kopi di Lahat, selain Jarai, Pajar Bulan, Muara Payang, Tanjung Sakti Pumu dan Tanjung Sakti Pumi. Hampir seluruh kecamatan di Lahat menghasilkan kopi tetapi penghasil terbesar memang di daerah-daerah tersebut.

Yusran petani kopi di Jarai mengungkapkan sebelum lebaran harga kopi mencapai Rp 21.500. Petani pun lalu berusaha memanen biji kopi untuk mengejar harga yang tinggi ini. Tetapi, usaha tersebut tak terkejar.

“Pengeringan yang masih tradisional mengandalkan sinar matahari sehingga untuk membuat kopi kering membutuhkan empat sampai tujuh hari. Jadinya ya tak terkejar. Petani itu sadar harga kopi naik itu cepat turunnya. Jadi dikejar. Tapi mau bagaimana lagi? Inilah nasib petani kopi,” kata Yusran.

Datanglah ke kebun kopi. Apalagi ketika pohon kopi masih berbunga. Semerbak mewangi keluar dari bunga-bung kopi yang putih merekah. Sayangnya, harga kopi tidak sesemerbak bunga di kebun kopi.

Lets  check  it  dot.

Merah siap dipetik
Merah siap dipetik
Menjemur kopi di tanah di Kecamatan Gumay Ulu
Menjemur kopi di tanah di Kecamatan Gumay Ulu
Bunga kopi merebak mewangi
Bunga kopi merebak mewangi
Salam Kompasiana

Salam KOMPAL

kompal-logo-57870c673e23bdc3038b4574.jpg
kompal-logo-57870c673e23bdc3038b4574.jpg
Semua foto dokumentasi OtnasusidE kecuali Logo KOMPAL milik Admin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun