Olahraga membuat badan sehat dan juga meningkatkan silaturahim dengan sesama. Setiap Senin, Rabu, Jumat, Sabtu dan Minggu para pecinta tenis melakukan latihan. Bahkan di bulan Ramadhan para pecinta tenis yang berpuasa tetap menjalankan latihannya.
Mereka latihan tidak lagi pukul 16.00 tetapi dimajukan sekitar pukul 17.00 main satu set dan kemudian istirahat bergantian dengan teman lainnya sambil menunggu waktu berbuka. Latihan rutin selama Ramadhan adalah untuk melemaskan tubuh dan menjaga daya tahan serta kelenturan tubuh.
“Kalau tidak latihan ya kaku. Harus ada latihan walau puasa,” kata Mas Genggeng yang biasa melatih anak-anak.
Bermain tenis tidak hanya semata hanya mengejar kesehatan bagi mereka-mereka yang sudah tuwir tetapi juga untuk menjalin silaturahim. “Menjalin silaturahim itu penting, kita saja diperintahkan agama untuk tidak memutus silaturahim,” kata H Nuki.
Pak Feri Eka Putra atau lebih dikenal Pak Yet mengungkapkan butuh daya tahan untuk berlatih tenis dan juga menyukainya. “Regenerasi pemain tenis harus dilakukan. Bibit yang ada harus dibina. Semua pemangku kepentingan harus sama-sama berjuang agar kejayaan tenis di Lahat, Sumsel dan Indonesia dapat sukses di Asean, dan Asia,” kata Yet.
Ah, mimpi mereka kadang membuat silaturahim antar tetangga kabupaten pun terjadi dengan sangat sederhana. Diplomasi sayur asem dan pete pun dilakukan sebelum Ramadhan lalu dengan tim tenis dari PT BA Tanjung Enim. Hasilnya adalah usai lebaran ini akan ada kunjungan balasan ke Tanjung Enim.
Silaturahim dengan main di Sekayu di Kejuaraan Piala Bupati Musi Banyuasin dan terakhir kejuaraan tenis di Palembang. Makin sering silaturahim alias bertanding maka kita akan dapat mengukur kemampuan diri sendiri.
Di hari yang Fitri ini, Pecinta Tenis Lahat pun walaupun gerimis mengundang, tetap berkumpul dan mengucapkan Selamat Hari Raya Idhul Fitri 1 Syawal 1437 H, mohon maaf lahir dan batin pada seluruh pembaca Kompasiana baik yang aktif maupun pembaca tersembunyi, pencinta tenis atau tidak tapi cinta olahraga. Semoga olahraga di Indonesia bisa lebih maju lagi.
Lets check it dot.
Salam Olahraga
Salam Kompasiana