Mohon tunggu...
Ananto W
Ananto W Mohon Tunggu... Administrasi - saya orang tua biasa yang pingin tahu, pingin bahagia (hihiHI)

pernah bekerja di sektor keuangan, ingin tahu banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Manchester City Juara Karena Uang?

30 April 2018   07:00 Diperbarui: 30 April 2018   08:32 1263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.consultancy.uk/

Suatu pertanyaan menarik dilemparkan ke klub bola Manchester City : apakah karena klub ini kaya maka ia bisa memenangkan Liga Utama Inggris yang terkenal ketat jadwalnya itu? Pada saat mengambil alih kepemilikan City (2008) dari Thaksin Shimawatta, bekas PM Thailand itu, Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan, anggota kerajaan UEA  memberikan target City harus menjadi empat besar di Inggris.

Strategi bisnisnya mempunyai visi global yang cerdik. City membidik pasar Afrika, Timur Tengah Amerika Utara dan Amerika Latin. Forbes mengatakan City Footbal Group, perusahaan induk (holding) yang dimiliki oleh Abu Dhabi United Group (87%) dan China Media Capital (13%). memiliki klub di Australia (Melbourne) AS (New York) dan Uruguay. Penghasilan klub ditunjang penonton, penyiaran, komersial. Majalah Forbes memberikan nilai merk City 303 juta USD. Bayangkan saja disebutkan basis penggemar klib itu ada di 80 negara !

Grup itu mau men"dysney"kan sepakbola, analisis Financial Times. Mungkin maksudnya, mempunyai klub di beberapa negara sekaligus seperti Dysneyland. City mau membuat pasar dengan basis penggemar di seluruh dunia. Tur nya pun ada yang beli.

Klub itu nilainya USD 2.08 juta (2017) kira-kira 1,53  juta Euro menurut Forbes sehingga termasuk kategori klub yang sangat berharga di dunia. Menurut KPMG (konsultan bisnis) di tahun 2017 City memiliki nilai perusahaan (enterprise value) nomer dua di bawah Manchester United untuk klub Inggris. Untuk Eropa, City menempati nomer 5. Nilai City antara 1,9 -- 2 Milyar Euro lebih tinggi daripada perhitungan Forbes. Padahal waktu dibeli dulu klub itu rugi. Konon uang sebesar 150 juta pound (sekitar 170 juhttps://soccer.sindonews.comta Euro) dibayarkan ke Thaksin. Tetapi pemilik baru menggelontorkan uang sampai 375 juta pound pada tahun pertama nya dengan membeli banyak pemain.

Uni Emirat Arab sangat cerdik menyikapi kepentingan jangka panjang negara itu apabila nanti devisa minyak tidak mengucur lagi. 

Sumber: https://www.consultancy.uk/
Sumber: https://www.consultancy.uk/
Sejarah Klub

Sejarah klub City naik turun. Periode 1968 -1970 an klub itu sukses. Setelah itu tahun 1980 an tidak terdengar, bahkan 1998 turun tahta. Tahun 2000 masuk Liga Primer tapi baru di  tahun 2012 klub itu berhasil menjuarai Liga Primer. Tahun berikutnya gagal. Tahun 2014 juara. Gagal lagi tahun-tahun berikutnya, baru tahun 2018 ini kembali berjaya menjadi juara Liga kelima kalinya.

Di periode 2016-17 , tahun pertama Pep, City dikatakan sedikit mengecewakan karena tidak memperoleh piala utama dan terdepak dari babak 16 Liga Champion (Laporan Tahunan City2017). Namun demikian, banyak kemajuan dari Pep yang mengenalkan gaya baru yang lebih kaya. City berhasil menang 3-1 melawan Barca dan Monaco 5-3 menunjukkan gaya sepakbola terbaik. City berada nomer 3 di Liga Primer (dalam 7 musim selalu mencapai 4 besar) dan mencapai semi final Piala FA.

Kaya maka Juara.

Kata Mauricio Ponchetino, pelatih Totenham, uang itu menentukan. "Uang," lanjut, pelatih itu mungkin iri hati juga, "bukan faktor utama di sepakbola tetapi bisa membantu. Uang itu seperti kebahagiaan. Anda belum tentu menjadi milyuner yang berbahagia, tetapi menjadi milyuner tentu banyak membantu. Uang bisa membeli pemain yang lebih baik, lebih berkualitas sehingga impian seorang pelatih bisa diujudkan."

Pep selama di City telah menghabiskan uang yang fantastis sebesar 472 juta pound (Rp 8,9 trilyun) selama 2 tahun. City uangnya relatif banyak sehingga eksperimen dan kegagalan masih bisa diampuni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun