Apa sih Deepfake itu?
Deepfake adalah istilah yang berasal dari kata "deep learning" (pembelajaran mendalam, bagian dari kecerdasan buatan/Artificial Intelligence (AI)) dan "fake" (palsu)," untuk menciptakan video, gambar, atau audio palsu yang sangat realistis. Deepfake memungkinkan manipulasi wajah atau suara seseorang sehingga terlihat atau terdengar seolah-olah orang tersebut melakukan atau mengatakan hal yang sebenarnya tidak pernah dilakukan atau diucapkan. Teknik ini sering digunakan untuk mengubah wajah seseorang dalam sebuah video dengan wajah orang lain atau membuat wajah seseorang seolah-olah mengucapkan kata-kata yang sebenarnya tidak pernah diucapkan.
Contoh Aplikasi Deepfake
Beberapa aplikasi Deepfake, baik yang bersifat hiburan maupun yang berbahaya antara lain:
- Video hiburan. Penggunaan deepfake dalam industri hiburan untuk menggantikan wajah aktor atau aktris dengan tokoh terkenal lainnya.
- Pelanggaran privasi. Deepfake dapat digunakan untuk membuat video atau foto palsu yang merusak privasi seseorang.
- Penipuan. Kejahatan finansial dapat melibatkan deepfake untuk meniru suara dan video artis atau public figure dalam mengiklankan produk palsu, atau meniru suara atasan dalam panggilan telepon, meminta transfer dana secara illegal.
- Politik dan propaganda. Deepfake dapat digunakan untuk membuat rekaman palsu tokoh politik, menciptakan konten propaganda yang menyesatkan.
Kasus Deepfake terhadap Melaney Ricardo, tentu mendatangkan beberapa dampak antara lain:
- Sisi Psikologis. Bagi Melaney yang berprofesi sebagai artis dan public figure tentu dirasakan sangat berat dan dapat mengganggu kesehatan mentalnya, karena wajah merupakan aset penting dalam menunjang pekerjaannya. Kita bisa bayangkan, Melaney melihat wajahnya sendiri dipakai untuk sesuatu yang tidak diinginkannya dan tersebar ke seluruh penjuru dunia, dapat memicu kecemasan. Apalagi kalau ada orang atau pihak yang mempercayai bahwa iklan obat pelangsing tersebut adalah benar adanya, hal ini dapat menambah tekanan, kecemasan dan mengganggu hubungan dengan netizen yang merasa kecewa karena dibohongi.
- Sisi Ekonomi. Bagi Melaney yang seorang artis, pemakaian foto dan video dirinya tanpa izin dapat mengurangi nilai atau daya tarik di mata pengiklan atau produsen lain. Mereka bisa saja berpikir dua kali untuk menjadikan Melaney sebagai brand ambassador karena takut ada kebingungan pada konsumen atau masyarakat. Selain itu, jika ada masyarakat yang percaya dengan iklan palsu tersebut mungkin merasa kecewa, apalagi jika produk itu ternyata tidak efektif atau bahkan merugikan. Jika ada konsumen yang merasa dirugikan, ini bisa mencoreng reputasi Melaney, meskipun ia tidak terlibat langsung. Bagi masyarakat yang sedang ingin turun berat badan ini sangat menyesatkan dan merugikan terutama secara finansial karena membeli produk palsu apalagi kalau harganya mahal.
- Sisi Hukum. Dari sisi hukum, deepfake iklan palsu obat pelangsing ini tentu melanggar hukum yaitu Pelanggaran hak Cipta dan Pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Wajah dan citra artis Melaney adalah bagian dari Hak Cipta, sehingga menggunakan wajah dan diri seseorang tanpa izin untuk kepentingan sudah pasti melanggar hukum . UU ITE melindungi warga negara dari penyebaran informasi palsu, dan melakukan pengeditan video yang menampilkan wajah seseorang tanpa izin dengan tujuan menipu atau mengelabui masyarakat sudah pasti merupakan pelanggaran. Melaney dapat melakukan proses hukum dengan memberikan bukti yang kuat dari iklan palsu tersebut.
Kasus Melaney Ricardo ini menyadarkan kita semua bahwa deepfake ini bukan hanya teknologi hiburan, tetapi dapat merugikan seseorang yang bersangkutan dan masyarakat secara umum, benar-benar sangat menyesatkan bagi pejuang turun berat badan yang mudah tergiur iklan karena melihat penampilan Melaney Ricardo yang langsing dalam iklan palsu tersebut. Padahal langsingnya Melaney Ricardo bukan dari obat dalam iklan palsu tersebut tetapi karena usaha Melaney sendiri dalam merubah gaya hidup sehat.
Jadi, langkah bijak kita sebagai masyarakat adalah selalu memastikan kebenaran suatu informasi sebelum mempercayainya dan kasus ini bisa menjadi pelajaran buat kita semua untuk terus meningkatkan literasi digital agar tidak mudah dimanipulasi oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
Sumber berita:
https://www.tiktok.com/@melaney_ricardo/video/7325662542225886469
