Mohon tunggu...
Osyanda Rahayu
Osyanda Rahayu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

OSY|31 oct '94|muslim|♡ALLAH♡MyFamily| ツjust simpleperson(*^-゜)v| BUKAN SELEBRITIS♫|anak emak| Bahasa dan Sastra Indonesia USK'12| #♪ ⓈⒿ ∞ ⓔⓛⓕ#♥ChelseaFC(˘⌣˘) aceh,indonesia @oXCsy_ on twitter

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berlianku Retak

10 Oktober 2013   13:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:43 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin sepoi-sepoi pagi ini perlahan menyusupi celah kulitku
Menembus darah  menuju ruang hampa
Di belakangku dinding retak
Diam saja aku tersandar padanya
Tak punya cerita seperti halnya aku
"Berlianku retak", aku memulai cerita.
Retak berdarah sudah
Terasa sedang memanggil mati
Aku tak dapat berdiri lagi
Kini, kutegakkan kepalaku tinggi-tinggi
Mencari penawar kesakitan ini
Mengemis pada Ilahi,
Pulihkan hatiku, Tuhan
Aku sudah hentikan pengharapan

Tanjung Selamat, April 2013
Karya : Osyanda Rahayu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun