Angin sepoi-sepoi pagi ini perlahan menyusupi celah kulitku
Menembus darah  menuju ruang hampa
Di belakangku dinding retak
Diam saja aku tersandar padanya
Tak punya cerita seperti halnya aku
"Berlianku retak", aku memulai cerita.
Retak berdarah sudah
Terasa sedang memanggil mati
Aku tak dapat berdiri lagi
Kini, kutegakkan kepalaku tinggi-tinggi
Mencari penawar kesakitan ini
Mengemis pada Ilahi,
Pulihkan hatiku, Tuhan
Aku sudah hentikan pengharapan
Tanjung Selamat, April 2013
Karya : Osyanda Rahayu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H