This note is about my sister and me. Suddenly she lingers in my mind.
Saya teringat saat tengkar sama dia, saat kita diam-diaman gegara hal sepele, saat dia sakit parah dan saya diam-diam nangis di kamar mandi berharap kesembuhannya, saat saya kasi kado novel di hari ulang taunnya dan dia sampe sekarang belum bilang terima kasih, saat dia curhat tentang beberapa teman lelakinya dan saya sering ketiduran mendengar curhatannya yang bersambung itu.
Namanya Afifatus Sholihah. Kita tercipta berbeda. Amat sangat.
Dia kalem, pendiem, dan cerdas. Sementara saya galak, bawel, dan 'agak' cerdas *yang terakhir maksa*
Dia suka lagu-lagu Arab dan sholawat. Saya gila lagu-lagu Barat dan India.
Dia kuliah di sastra Arab, saya kuliah di sastra Inggris.
Dia suka novel sastra berat, saya suka novel picisan.
Saya benci dengan hobinya yang suka meperin upil di tembok kamar dekat jendela, makanya saya sering panggil dia dengan sebutan ''mpok upil''. Saya juga benci kalo dia kerap kentut sembarangan, anytime anywhere.
Saya iri karena dia selalu dapat peringkat pertama di kelasnya.
Saya iri karena Ibu saya begitu kehilangan dia saat dia harus hengkang dari rumah karena ikut suaminya *coba kalo saya yang pergi dari rumah?*.
Saya juga iri saat dia bisa bikin Abah saya menangis haru saat dia dinobatkan menjadi mahasantri terbaik waktu duduk di bangku Aliyah di Solo dan mendapat beasiswa ke Universitas Al Azhar Cairo, meski pada akhirnya dia tidak ambil kesempatan itu.